PALEMBANG, FIN.CO.ID -- Sebagai bentuk pelaksanaan tugas dalam melindungi masyarakat dari peredaran komoditas ilegal, Bea Cukai telah secara konsisten melakukan pengawasan dan penindakan atas barang-barang tersebut.
Kali ini, sinergi antara Bea Cukai Wilayah Sumatera Bagian Timur dan Bea Cukai Wilayah Sumatera Bagian Barat berhasil mengamankan 71.150 ekor benih lobster yang akan coba diselundupkan ke luar negeri.
(BACA JUGA: Bea Cukai Gelar CVC di Tiga Wilayah Ini)
Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Sumatera Bagian Timur, Sugeng Apriyanto, menyatakan, “Informasi awal diperoleh petugas Bea Cukai dari masyarakat melalui Kantor Wilayah Bea Cukai Sumatera Bagian Barat. Dari informasi tersebut sinergi pengawasan kami jalankan untuk sebagai bentuk tindak lanjut,” ungkap Sugeng.
Dari pemantauan yang dilakukan, petugas gabungan menemukan sebuah kendaraan roda empat yang menjadi target operasi. Petugas menghentikan kendaraan tersebut di gerbang tol exit Kramasan pada Sabtu (30/07).
“Dari pemeriksaan petugas mendapatkan 15 box berisi berbagai jenis benih baby lobster yang dikemas ke dalam 357 kantong. Totalnya setelah dihitung terdapat sebanyak 71.150 ekor benih lobster,” tambah Sugeng.
Nilai baby lobster tersebut ditaksir mencapai Rp7,3 miliar. Petugas juga berhasil mengamankan satu orang pelaku berinisial RA. Berdasarkan pemeriksaan terhadap dirinya, diperoleh informasi bahwa baby lobster tersebut akan dikirim ke Tanjung Api-Api untuk kemudian diselundupkan ke luar negeri.
(BACA JUGA: Bea Cukai Amankan Jutaan Batang Rokok Ilegal di Lampung dan Malang)
Petugas Bea Cukai kemudian menyerahkan barang bukti dan pelaku ke Polda Sumatera Selatan. Keberhasilan penindakan ini tidak hanya berkat sinergi secara internal yang dijalankan Bea Cukai, melainkan juga dilaksanakan dengan Kepolisian dan Balai Karantina Palembang.
Penggagalan penyelundupan baby lobster ini merupakan salah satu dari sekian penindakan di bidang kepabeanan dan cukai yang telah dilakukan oleh Bea Cukai sebagai bentuk komitmen melindungi masyarakat dan menjaga stabilitas perekonomian nasional.