TANGERANG, FIN.CO.ID - Seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Tangerang, Banten, ditargetkan bebas dari fenomena buang air besar sembarangan (BABS).
Pada tahun 2025 kota seribu satu industri tersebut ditargetkan 100 persen open defecation free (ODF).
(BACA JUGA: Tahun Ajaran Baru, Dinkes Kota Tangerang Sisir Siswa yang Belum Divaksin)
Kepala Bidang Sosial Budaya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang Sri Indri Astuti belum lama ini mengatakan, banyak program yang digulirkan Pemkab Tangerang untuk menekan masyarakat bebas BABS dan desa ODF.
Tidak hanya program individu tetapi juga komunal atau berbasis masyarakat.
Dia pun menugaskan sejumlah OPD, seperti Dinas Perumahan, Perumahan dan Pemakaman (DPPP), Dinas Kesehatan, dan Bappeda sebagai koordinator.
"Selain itu, pemkab juga menjalin kerjasama dengan pemerintah pusat seperti Kemen PUPR, swasta dan lembaga asing seperti USAID IUWASH," kata Indri, dikutip Selasa 26 Juli 2022.
(BACA JUGA: Demi Konten, Pemuda 20 Tahun di Tangerang Tewas Terlindas Truk Tangki)
Selain itu, lanjutnya, dikeluarkan juga Peraturan Bupati (Perbup) tentang Penganggaran Air Minum dan Sanitasi.
Yang mana dalam Perbup tersebut, akan memuat aturan tentang penganggaran air minum dan sanitasi dari alokasi anggaran dana desa (ADD) minimal 20 persen di setiap desa.
"Kemarin waktu rapat dengan OPD bidang terkait dan Praswil Bappeda, kita menatapkan target 100 persen odf di tahun 2025," terangnya.
Saat ini, sambungnya, warga di Kabupaten Tangerang yang sudah stop BABS mencapai 78,9 persen.
(BACA JUGA: Terungkap Motif Pembunuhan Wartawan di Kramat Jati Jakarta Timur, Masalahnya Cuma Sepele)
Sementara desa yang sudah 100 persen ODF baru mencapai 21 persen dari 274 desa dan 28 kelurahan yang ada.
Dia menjelaskan, perbedaan antara warga dengan desa ODF, karena ODF hitungannya adalah desa.
