17 Tersangka Teroris di Tiga Provinsi di Sumatera Ditangkap
Ilustrasi Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap teroris.-Issak Ramdhani-fin.co.id
JAKARTA, FIN.CO.ID - Sebanyak 17 terduga teroris diamankan aparat Densus 88 Antiteror Polri.
Para teroris tersebut diamankan dari tiga provinsi di wilayah Sumatera.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan menyebut para teroris jaringan Jamaah Islamiah (JI) dan Jamaah Ansharud Daulah (JAD).
(BACA JUGA:Said Aqil Sebut Radikalisme, Ekstrimisme, Terorisme Ada Benang Merahnya dengan Oligarki)
“Update penangkapan tersangka tindak pidana terorisme berjumlah 17 orang,” katanya, Senin, 25 Juli 2022.
Dia pun merinci, dari total 17 tersangka teroris, sebanyak 13 orang diamankan di Aceh, tiga di Sumatera Utara, dan satu di Riau.
“Ditangkap dari tiga provinsi, Aceh, Sumut, dan Riau,” ujar Ramadhan.
(BACA JUGA:Densus 88 Antiteror Dalami Keterlibatan Khilafatul Muslimin dengan Terorisme )
Para tersangka di Sumatera Utara dan Riau, Ramadhan belum menjelaskan dalam jaringan terorisme apa, termasuk perannya dalam tindak pidana terorisme.
Sedangkan tersangka terorisme dari Aceh diinformasikan 11 orang merupakan jaringan teroris Jamaah Islamiah (JI) dan dua orang dari jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD).
Kesebelas tersangka teroris jaringan JI yang ditangkap di Aceh berinisial ES, RU, SY, MF, dan FE, merupakan bagian dari kelompok JI Bidang Akademi Pendidikan dan Pengaderan (ADIRA). Mereka telah mengikuti pelatihan menembak sebagai persiapan pelaksanaan pengembangan kemampuan anggota JI dalam berperang.
Tersangka ES pernah menjadikan rumahnya sebagai fasilitas kelompok JI dalam pelatihan "weapon training" pada tahun 2018, dan memiliki satu pucuk senjata PCP.
Sedangkan tersangka RU merupakan bagian dari Yayasan Madina yang merupakan salah satu yayasan amal yang sengaja dibentuk JI sebagai sumber pendanaan JI.
Untuk tersangka MF merupakan bagian dari bidang FKPP pernah mengikuti kegiatan turba (turun ke bawah/terjun langsung) dalam acara sosialisasi visi misi JI berdasarkan strategi yang dibentuk Amir JI Parawijayanto.
Sumber:
