Begini Proyeksi Ekonom Soal Perekonomian Indonesia Tahun 2022

Begini Proyeksi Ekonom Soal Perekonomian Indonesia Tahun 2022

    JAKARTA - Analisis Pasar Uang sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi melihat bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 akan lebih baik dibandingkan tahun 2021. Ibrahim bahkan melihat nilai mata uang rupiah kemungkinan besar bakal stabil. “Mungkin nanti (tahun 2022) Rp 14.000. Rata-rata di Rp 14.200. Artinya apa, masih di bawah pemerintah yang menargetkan di 14.300” ujar Ibrahim, dikutip Senin (27/12/2021). Menurut Ibrahim, kondisi tersebut juga didasari alasan kondisi perpolitikan Indonesia yang dinilai cukup stabil. Apalagi, ungkapnya, pembangunan infrastruktur juga akan menopang kestabilan ekonomi. “Kemudian kita tahu bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia cukup bagus, perpolitikan yang cukup stabil. (Juga) ya kita tahu bahwa infrastruktur kemungkinan besar di tahun 2022 bisa berjalan,” kata dia. BACA JUGA: BP Tapera Salurkan Dana FLPP Rp23 Triliun Tahun Depan Harga LPG Non Subsidi Resmi Naik, Berapa? Beberapa Sektor Bakal Jadi Akselerator di 2022, Apa Saja? Sementara itu, Pengamat Ekonomi dari Institute Development for Economics and Finance (Indef), Rizal Taufiqurrahman melihat masa depan ekonomi Indonesia bakal lebih baik di tahun 2022. Meskipun menurut Rizal, tetap ada kekhawatiran lantaran varian Covid-19 Omicron. “Kita harus berkonsentrasi di sektor kesehatan dalam mengantisipasi menyebar nya COVID-19 dengan vaksin maupun berbagai fasilitas kesehatan. Itu menjadi urgent,” ujar Rizal. Namun demikian, ungkap Rizal, banyak ahli mengatakan Omicron tidak sebahaya dibandingkan di awal pandemi Covid-19. Pasalnya karena sebagian besar masyarakat sudah divaksin. Meskipun target vaksinasi agar terjadi herd immunity yang alamiah itu juga menjadi penting. “Jadi tahun depan tantangan nya (Varian Covid-19) di situ,” jelas Rizal. Ia menambahkan jika mobilitas masyarakat naik, maka akan mendorong. kinerja konsumsi. Akan tetapi, jika mobilitas dan konsumsi naik tapi tidak didorong dan ditopang oleh lapangan usaha yang memadai ini pun akan menjadi masalah. “Oleh karena itu, lapangan usaha di sektor pertanian, lapangan usaha di industri manufaktur, lapangan usaha di informasi komunikasi Dan juga pertambangan perdagangan dan sektor keuangan, Jasa Keuangan juga menjadi lapangan usaha yang sangat diharapkan (bertumbuh),” pungkasnya. (git/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: