BEKASI, FIN.CO.ID - Pasca kecelakaan truk Pertamina di Cibubur, Kota Bekasi, polisi mengeluarkan 8 rekomendasi FGD rekayasa lalu lintas di Jalan Alternatif Cibubur.
Rekomendasi FGD rekayasa lalu lintas di Cibubur itu dari hasil pembahasan dari Polres Metro Bekasi Kota dengan Polda Metro Jaya.
(BACA JUGA: Tiketapasaja.com Merayakan Rindu bersama Prambanan Jazz Festival 2022)
Sebelumnya, terjadi kecelakaan truk Pertamina Cibubur di Jalan Alternatif Transyogi, Cibubur, yang menewaskan sepuluh orang.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki menerangkan, hasil Forum Group Discussion (FGD) yang diikuti oleh Kepolisian, KNKT, Pertamina, Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Dinas PUPR, hingga para ahli menghasilkan 8 rekomendasi.
Lampu merah di simpang CBD Cibubur yang sebelumnya menuai pro kontra secara resmi dinonaktifkan oleh pihak kepolisian dan Dishub Kota Bekasi.
"Hasil dari FGD menghasilkan ada 8 rekomendasi yang harus ditindaklanjuti dari instansi terkait," ungkap Hengki saat ditemui, Jumat 22 Juli 2022.
(BACA JUGA: Sarinah Diusulkan Jadi Tempat Citayam Fashion Week, Sejak Awal Tawarkan Tempat Kreatif )
Hasil FGD akan memberlakukan median jalan dipersimpangan CBD Cibubur akan ditutup secara permanen.
Kemudian,lampu merah di Jalan Alternatif Cibubur tidak diaktifkan dan diganti dengan lampu peringatan atau warning light.
"Arus yang keluar dari CBD harus dikanalisasi agar diarahkan untuk belok kiri sehingga tidak langsung masuk ke jalan layang untuk mengurangi risiko dari pemotongan arus," ungkapnya.
Selain itu di area turunan sebelum Simpang CBD, nantinya akan dipasang rambu lalu lintas yang banyak di antaranya petunjuk tikungan dan rambu dilarang berhenti sepanjang jalan.
(BACA JUGA: Tetapkan Mardani Maming Jadi Tersangka, KPK Tegaskan Punya Bukti Cukup)
"Rambu-rambunya dan penutupan simpang itu tadi akan dikerjakan, ini udah mulai dikerjakan mulai malam ini besok udah dikerjakan tapi butuh waktu kurang lebih satu minggu untuk pengerjaan," jelasnya.
Berikut 8 poin yang dihasilkan dari forum group discussion (FGD):
