Hidup Menyendiri, Efeknya terhadap Mental dan Fisik

Hidup Menyendiri, Efeknya terhadap Mental dan Fisik

Sendiri, Kesepian, Menyendiri | Image oleh Enrique Meseguer dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID Tidak semua orang hidup bersosialisasi dengan orang sekitar atau bahkan sanak familinya sendiri.

Tidak semua orang juga memutuskan untuk hidup dengan pasangan dan lebih memilih hidup dalam kesendirian.

Namun taukah Anda, hidup menyendiri ternyata punya efek tersendiri terhadap psikologi seseorang.

(BACA JUGA: Ya Allah, Mengapa Aku Jomblo)

Efek hidup menyendiri yang dimaksud ahli di sini, adalah perubahan sifat mereka menjadi sosok yang egois.

Kesimpulan itu diungkap para ahli lewat sebuah studi yang dirilis pada jurnal Personality and Social Psychology Bulletin.

Studi ini sendiri melibatkan 229 partisipan yang didalami selama 10 tahun.

Dari situ, didapati bahwa semakin sendirinya hidup seseorang, maka semakin tinggi pula keegoisan yang akan dibentuk dari kehidupan menyendiri yang dijalaninya.

Studi yang dipimpin oleh John Cacioppo, Ph.D. ini sendiri mencoba mengingatkan kita bahwa pada dasarnya, manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan satu sama lainnya.

Jomblo dan Risiko Kematian

Menurut studi yang dirilis pada Journal of American Heart Association, ditemukan bahwa mereka yang hidup single atau menjomblo lebih rentan mati akibat penyakit jantung dibandingkan pasien penyakit jantung yang berstatus menikah.

Kesimpulan itu didapat para ahli, setelah mempelajari data 6.051 pasien dengan usia rata-rata 63 tahun, dan pernah menjalani kateterisasi jantung untuk penyakit jantung koroner.

Para peneliti yang tergabung dalam studi ini, mengaku terkejut dengan hasil yang yang mereka dapatkan.

Dari situ, ditemukan bahwa betapa status pernikahan seseorang, ternyata dapat memberikan efek terhadap kesehatan jantung mereka di kemudian hari.
"Saya sendiri terkejut dengan tingginya pengaruh status pernikahan terhadap jantung seseorang,"ungkap, Express mengutip.

Menurut professor Arshed Quyyumi dari Emory University, via Express, orang yang hidup menjomblo ternyata dapat meningkatkan risiko kematian, hingga 24 persen.

Sementara jika bicara kematian akibat penyakit kardiovaskuler, maka risikonya berada pada angka 45 persen.

Dan jika bicara risiko kematian yang disebabkan oleh serangan jantung, risiko mereka yang jomblo naik hingga 52 persen, jika dibandingakn mereka yang berkeluarga.

Prof. Quyyumi menjabarkan bahwa mereka yang single dalam studi tersebut kebanyakan adalah wanita.

Mereka dengan ciri di atas, dilaporkan memiliki tekanan darah tinggi, mengalami gagal jantung atau kolesterol tinggi, meski kebanyakan dari mereka bukanlah perokok.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: