JoMan Tuntut Tanggungjawab Apjati Terkait Moratorium Pengiriman PMI ke Malaysia

JoMan Tuntut Tanggungjawab Apjati Terkait Moratorium Pengiriman PMI ke Malaysia

Ketua Jokowi Mania (JoMan) Emmanuel Ebenezer (Noel). (Dok Antara)--

 

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Ketua Umum relawan Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer menilai Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) seharusnya bertanggungjawab atas penyiksaan yang terjadi pada pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia beberapa waktu lalu.

 

Ia beralasan kondisi tersebut yang akhirnya menyebabkan pemerintah Indonesia mengambil langkah moratorium. 

(BACA JUGA:Chusnul Chotimah: Islamophobia Adalah Politik Identitas Terbaru, Sama Seperti Cap PKI )

(BACA JUGA:Budiman Sudjatmiko Bilang Tidak Ada Islamophobia di Indonesia: Memangnya Ada Orang Jijik Saat dengar Azan?)

 

“Sangat jelas kontribusi pelanggaran Apjati. Tanggungjawab mereka kemana? Tidak ada. Pemerintah lagi yang dibebankan. Walaupun ada beberapa perusahaan penempatan PMI yang bagus ya,” ujar pria yang akrab disapa Noel itu kepada awak media di Jakarta, dikutip Senin 18 Juli 2022. 

 

Noel menyebut, kebijakan moratorium ini berdampak terhadap calon pekerja migran Indonesia (CPMI). Kendati demikian, ia menilai pertimbangan pemerintah melakukan moratorium cukup rasional, lantaran ingin menata ulang regulasi penempatan PMI di Malaysia.

 

Ia pun menegaskan upaya pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk melindungi para buruh migran telah cukup baik. 

 

Noel kembali menegaskan Apjati harus segera bertanggungjawab atas kondisi yang tengah menimpa PMI di Malaysia. Pasalnya, mayoritas penempatan PMI di sana, didominasi oleh Apjati.

(BACA JUGA:Koalisi SPSK Nilai Keputusan Moratorium PMI Ceroboh dan Tidak Rasional)

(BACA JUGA:Pro Kontra Moratorium Penempatan PMI ke Malaysia, Koalisi Masyarakat Sipil Duga Kebijakan Sarat Kepentingan)

 

“Negara menurut saya sudah hadir dengan pemerintahan Jokowi hari ini, BP2MI juga sudah konsen di sana. Dalam hal ini saya melihat secara objektif, bahwa Apjati harus bertanggungjawab karena mereka [terdiri] perusahaan yang dikasih kuota tenaga kerja. Walaupun tidak semua perusahaan yang ada di Apjati itu buruk kinerjanya. Tapi dalam hal ini Apjati punya peran dan tanggungjawab yang besar karena penempatan tenaga kerja,” tegasnya.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: