Ngeri! Inflasi Amerika Tertinggi Dalam 4 Dekade Terakhir, Rupiah 14 Juli 2022 Berpeluang Terdepresiasi

Ngeri! Inflasi Amerika Tertinggi Dalam 4 Dekade Terakhir, Rupiah 14 Juli 2022 Berpeluang Terdepresiasi

Uang rupiah (Pixabay)--

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Kurs rupiah berpeluang terdepresiasi, setelah adanya fakta bahwa nilai inflasi Amerika meningkat tajam, hingga tembus level tertinggi dalam 4 dekade terakhir atau sejak 1981. 

Inflasi Amerika tertinggi sejak 4 dekade terakhir itu menjadi sentimen negatif yang diprediksi akan melemahkan kurs rupiah terhadap dolar AS hari ini, Kamis 14 Juli 2022.

(BACA JUGA:IHSG 14 Juli 2022 Start di Zona Merah, GOTO Jadi Salah Satu Saham yang Teraktif Diperdagangkan)

(BACA JUGA:IHSG 14 Juli 2022 Berpeluang Lanjut Melemah, Beberapa Saham Direkomendasikan Analis Termasuk GOTO)

Mengutip data Bloomberg, Kamis 14 Juli 2022 pukul 09.19 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp15.011 per dolar AS, melemah 20 poin atau 0,13 persen apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Rabu di level Rp14.991 per dolar AS.

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah kemungkinan masih bisa melemah hari ini terhadap dolar AS, setelah rilis data inflasi konsumen AS bulan Juni semalam mencetak rekor baru dalam 40 tahun. 

"Data inflasi konsumen AS bulan Juni dirilis lebih tinggi dari bulan sebelumnya 9,1 persen yoy vs 8,6 persen yoy," kata Ariston dalam keterangan tertulis hari ini.

Kondisi ini, kata Ariston, bakal memvalidasi kebijakan Bank Sentral AS untuk lebih agresif dalam menaikkan suku bunga acuannya karena ternyata inflasi AS masih dalam tren naik. 

(BACA JUGA:Harga Emas Antam 14 Juli 2022 Naik, Harganya Per Gram Jadi Segini)

(BACA JUGA:Penjualan Toyota dan Daihatsu Meroket di Bulan Juni 2022, Beberapa Merek Jadi Kontributor Utama)

Kini ekspektasi kenaikan suku bunga acuan 100 bp di Juli ini meningkat menjadi 79,7 persen menurut Fed Watch Tools dari CME.

Dari dalam negeri, kenaikan inflasi karena kenaikan harga pangan menjadi kekhawatiran tersendiri yang bisa menekan rupiah. Inflasi tinggi bisa menurunkan daya beli masyarakat dan menekan pertumbuhan ekonomi.

"Potensi pergerakan rupiah hari ini di kisaran Rp14.980 - Rp15.030 per dolar AS," pungkas Ariston.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: