Harga Emas 14 Juli 2022 Rebound Dari Level Terendah Satu Tahun, Ini Penyebabnya

Harga Emas 14 Juli 2022 Rebound Dari Level Terendah Satu Tahun, Ini Penyebabnya

Emas batangan internasional/Ilustrasi-Photo by Michael Steinberg from Pexels-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Harga emas 14 Juli 2022 rebound dari level terendah satu tahun, sebagai imbas dari pelemahan mata uang dolar AS setelah reli di awal sesi. 

Pelemahan dolar AS itu membuat harga emas 14 Juli 2022 rebound dari level terendah satu tahun, dan membantu logam kuning tersebut meredakan tekanan dari prospek kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika (Federal Reserve/The Fed) yang curam, pasca inflasi di negeri Paman Sam itu melonjak.

(BACA JUGA:IHSG 14 Juli 2022 Berpeluang Lanjut Melemah, Beberapa Saham Direkomendasikan Analis Termasuk GOTO)

Harga emas 14 Juli 2022 di pasar spot naik 0,8 persen menjadi USD1.739,49 per ounce pada pukul 00.59 WIB, bangkit dari level terendah sejak Agustus 2021 di USD1.707,09 setelah data Amerika mendorong dolar ke puncak multi-dekade yang baru. 

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,6 persen menjadi USD1.735,5 per ounce. Demikian mengutip laporan  Reuters,  di Bengaluru, Rabu 13 Juli 2022 atau Kamis 14 JUli 2022 dini hari WIB.

Indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi Amerika meningkat pada Juni, memperkuat alasan bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin akhir bulan ini.

Dolar kemudian melemah, meningkatkan daya tarik untuk emas di antara pembeli luar negeri. Imbal hasil obligasi Amerika (US Treasury) juga tergelincir.

(BACA JUGA:Indonesia Disebut Kemungkinan Kecil Untuk Resesi, Sri Mulyani Ogah Terlena)

Data IHK itu mendorong gagasan bahwa The Fed lebih mungkin untuk menaikkan suku bunga secara agresif dan bakal mempertahankannya lebih lama, mendorong penurunan emas di awal sesi, kata Bart Melek, Head of Commodity Strategies TD Securities.

Pelemahan imbal hasil dan dolar yang mengikutinya dapat membantu emas, dengan investor yang mengambil  short position  karena emas bergerak ke level terendah USD1.700 sekarang menutupinya, ujar Melek menambahkan.

Meski emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi, kenaikan suku bunga mendorong investor menjauh dari  bullion  karena meningkatkan opportunity cost  memegang aset tanpa imbal hasil itu.

Prospek kenaikan suku bunga yang curam masih cenderung mengikat emas, kata para analis, bahkan ketika kekhawatiran ekonomi berlanjut.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: