Jenis Penyakit Ini Menyerang Jemaah Indonesia Usai Puncak Haji

Jenis Penyakit Ini Menyerang Jemaah Indonesia Usai Puncak Haji

Ilustrasi - Jemaah Haji Indonesia yang terserang penyakit-ist-net

MEKKAH, FIN.CO.ID - Jemaah haji Indonesia banyak yang terserang penyakit usai melaksanakan puncak haji.

Faktor cuaca menjadi penyebab para jemaah terserang penyakit tersebut.

Diungkapkan Kepala Pusat Kesehatan Haji di Mekkah, Budi Sylvana, para jemaah haji Indonesia usai melaksanakan puncak haji umumnya terserang penyakit batuk dan pilek.

(BACA JUGA:PKB Soal Jemaah Haji Furoda Desak Refund ke Biro Tour Usai Gagal ke Makkah: Harus Diberi Sanksi)

"Untuk pascaArmuzna sudah mulai bergeser, kalau awalnya hipertensi dan jantung, sekarang bergeser batuk dan pilek yang mendominasi jadi lima terbesar," katanya, dikutip Rabu, 13 Juli 2022.

Karenanya, dia meminta agar para jemaah tetap memakai masker. 

Utamanya saat melaksanakan ibadah di tempat orang berkumpul seperti Masjidil Haram.

(BACA JUGA:Cegah Penularan COVID-19, Kemenkes Bakal Gelar Skrining Berlapis pada Jamaah Haji Sepulang dari Tanah Suci)

Dijelaskan Budi, penyakit batuk dan pilek yang menyerang jemaah karena pengaruh cuaca dan kelelahan. Sehingga kondisi ketahanan dan kesehatan jamaah menurun.

"Per hari ini (Selasa, 12/7/2022) sekitar 15 ribu orang batuk pilek, itu yang mendominasi," tambah Budi.

Puncak haji mulai dari wukuf di Arafah, mabit atau bermalam sejenak di Muzdhalifah dan selama dua sampai tiga hari mabit di Mina untuk melontar jumrah menguras energi karena merupakan ibadah fisik.

Bahkan melontar jumrah dinilai sebagai puncak dari ibadah fisik karena jamaah harus berjalan sekitar delapan kilometer setiap hari untuk melontar jumrah dari tenda di Mina ke Jamarat.

"Kami imbau jamaah tetap memakai masker karena dapat memproteksi jamaah dari penyakit terutama batuk pilek," katanya.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: