Survei Bank Indonesia: Secara Bulanan Penjualan Ritel Terkontraksi 2,1 Persen

Survei Bank Indonesia: Secara Bulanan Penjualan Ritel Terkontraksi 2,1 Persen

Bank Indonesia--

 

JAKARTA, FIN.CO.ID - Bank Indonesia (BI) mengumumkan hasil Survei Penjualan Eceran. Pada Mei 2022, penjualan eceran yang diukur dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) berada di 234,1.

 

Secara bulanan (month-to-month/mtm), penjualan ritel memang terkontraksi atau tumbuh negatif 2,1 persen karena berakhirnya musim Ramadan-Idul Fitri. Namun secara tahunan (year-on-year/yoy), tumbuh positif 2,9 persen.

(BACA JUGA:IHSG 12 Juli 2022 Berpeluang Melemah, Simak Deretan Saham Rekomendasi Analis Hari Ini)

Secara tahunan, pertumbuhan IPR ditopang oleh penjualan Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, serta Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

Secara bulanan, penjualan eceran turun -2,1 persen (mtm) pada Mei 2022 sejalan dengan berakhirnya pola musiman Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). 

Penurunan terjadi pada Subkelompok Sandang, Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, serta Peralatan Informasi dan Komunikasi.

Untuk Juni, BI memperkirakan IPR di 229,1. Masin turun 2,1 persen mtm, tetapi melesat 15,4 persen yoy.

(BACA JUGA:Harga Emas Tertahan di Level Terendah Sembilan Bulan, Ini Penyebabnya)

Peningkatan penjualan ritel secara tahunan ditopang oleh kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, Subkelompok Sandang serta Kelompok Suku Cadang dan Aksesoris.

Sementara kontraksi bulanan disebabkan oleh penurunan yang terutama terjadi untuk Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau serta Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, di tengah meningkatnya penjualan Kelompok Suku Cadang dan Aksesoris serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada Agustus dan November 2022 (3 dan 6 bulan yang akan datang) menurun. 

Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Agustus dan November masing-masing tercatat sebesar 127,5 dan 132,1, atau turun dibandingkan 141,7 dan 137,5 pada bulan sebelumnya. 

(BACA JUGA:Kasus Baku Tembak di Kediaman Kadiv Propam, Sahabat Polisi Indonesia: IPW Jangan Memperkeruh Suasana!)

Sebagian responden menyatakan penurunan disebabkan oleh distribusi barang yang semakin lancar.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: