Internasional

Kata Rizal Ramli Soal Boris Johson Mundur Dari Perdana Menteri Inggris: Etika Luar Biasa

fin.co.id - 08/07/2022, 12:56 WIB

Mantan perdana Menteri Inggris Boris Johson

LONDON, FIN.CO.ID- Ekonom Senior Rizal Ramli turut berkomentar terhadap Perdana Menteri Inggris Boris Johson.

Komentar Rizal Ramli Tersebut, perihal Boris Johson yang mengumumkan pengunduran diriya sebagai perdana menteri Inggris dalam pidatonya pada Kamis (8/7/2022).

Rizal Ramli mengatakan jika Boris Johson mengundurkan diri sebagai perdana menteri karena telah melanggar peraturan yang dibuatnya sendiri mengenai covid-19.

(BACA JUGA: Mantan Presiden ACT Ahyudin Penuhi Panggilan Polisi, Diminta Keterangan Dugaan Penyelewengan Dana Umat)

(BACA JUGA: Perbedaan Iduladha, MUI Tangerang: Tak Kaget, Bukan Hal yang Baru, Masyarakat Sudah Cerdas)

Menurut Rizal sosok etika di negara Inggris tersebut sangat luar biasa, selain itu pemimpin disana teguh dengan kata-kata dan tindakanya.

Pernyataan Rizal Ramli terhadap Boris Johson tersebut diketahui melalui akun Twitter pribadinya bernama @RamliRizal.

"PM Boris Johson mengundurkan hanya karena melanggar peraturan yang dibuatnya untuk tidak kumpul-kumpul di awal Covid. Luar biasa standar etika di Inggris: Pemimpin harus sama kata-kata dan tindakanya!," tulis Rizal Ramli.

Mantan Menteri Koordinator Bidang kematiriman tersebut turut melontarkan sindiran tak terduga.

"Lha disini, ratusan kali pemimpin berkata ke kiri, tindakanya ke kanan Ndak malu tuh," ungkapnya.

(BACA JUGA: GK-Plug and Play Kolaborasi Bersama Perusahaan Korea Berikan Soft-landing untuk Startup Indonesia)

(BACA JUGA: Kurs Rupiah Pagi Ini Menguat 0,21 Persen, Didorong Sentimen Kenaikan Cadangan Devisa RI)

Cuitan Rizal Ramli tersebut terhadap Boris Johson mendapatkan 77 komentar, 131 retweet, dan 409 komentar.

Sebagaimana dikabarkan, Boris Johson mengundurkan diri sebagai perdana menteri Inggris melalui pidato di depan kediaman resminya di Downing Street.

Dia mengatakan sekarang jelas soal keinginan anggota parlemen dari Partai Konservatif, bahwa harus ada pemimpin baru di partai tersebut, yang berarti akan ada seorang perdana menteri baru. 

Admin
Penulis
-->