Harga Emas Antam 30 Juni 2022 Stagnan di Level Rp988.000 Per Gram

Harga Emas Antam 30 Juni 2022 Stagnan di Level Rp988.000 Per Gram

Harga emas Pegadaian Antam, Retro dan USB 16 Desember 2023 terpantau fluktuatif -Istimewa-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Harga emas batangan logam mulia produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Emas Antam) hari ini, Kamis 30 Juni 2022 tak berubah dari Rp 988.000. 

Sementara harga pembelian kembali atau buyback juga sama, tak beranjak dari Rp 867.000/gram.

(BACA JUGA:IHSG Hari Ini Berpeluang Lanjut Melemah, Beberapa Saham Direkomendasikan Analis)

"Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi  buyback  silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s/d H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," jelas keterangan di situs Antam.

Harga emas Antam tidak bergerak saat harga emas dunia di pasar  spot  turun pada perdagangan kemarin. 

Pada Rabu 29 JUni 2022 harga emas dunia di pasar spot tercatat USD 1.817,11/troy ons, turun 0,14 persen dibandingkan harga penutupan sebelumnya.

Harga emas dunia masih terjebak di antara risiko resesi yang meningkatkan minat beli emas dan kenaikan suku bunga untuk melawan inflasi.

(BACA JUGA:Jauh ke Jerman, Jokowi Bahas Mobil Listrik saat Hadiri KTT G7)

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, biasanya menguntungkan selama ketidakpastian ekonomi.Namun kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan karena tidak menghasilkan bunga.

"Angka pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang sedikit lebih lemah dari perkiraan, terus menyebarkan kekhawatiran potensi bergerak menuju situasi resesi. Akibatnya, kita bisa melihat pergerakan menuju aset safe-haven," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

"Namun, pasar emas terus berada dalam situasi tarik menarik karena Fed berkomitmen kuat untuk memerangi inflasi."

Ketua bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed) menyatakan komitmen tidak akan membiarkan ekonomi jatuh ke dalam "era inflasi yang lebih tinggi". Bahkan jika itu berarti menaikkan suku bunga membahayakan pertumbuhan ekonomi.

(BACA JUGA:HUT Bhayangkara ke-76, Sahabat Polisi Indonesia Kembali Ingatkan Soal Kenaikan Gaji Polisi)

"Waktunya agak berjalan pada berapa lama Anda akan tetap berada dalam rezim inflasi rendah. Risikonya adalah karena banyaknya guncangan, Anda mulai beralih ke rezim inflasi yang lebih tinggi, dan tugas kami adalah benar-benar mencegahnya. dari terjadi dan kami akan mencegah hal itu terjadi," kata Powell pada konferensi Bank Sentral Eropa.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: