Apakah Ikan Duyung Benar Ada? Seperti Wanita Cantik Berambut Panjang? Begini Faktanya...

Apakah Ikan Duyung Benar Ada? Seperti Wanita Cantik Berambut Panjang? Begini Faktanya...

Dugong atau Ikan Duyung. (net)--

JAKARTA, FIN.CO.ID-  Nama ikan Duyung mendadak muncul jadi trending topik di mesin pencarian raksasa Google pada pagi ini, Selasa 28 Juni 2022. Banyak pengguna internet di Indonensia yang ingin mengetahui kebenaran akan adanya Ikan Duyung atau Putri Duyung.

Lalu benarkah Ikan Duyung atau Putri Duyung benar-benar ada? Benarkan Duyung itu seperti putri laut berambut panjang dan cantik? Hem... banyak sih beredar sejumlah cerita-cerita rakyat terkait putri Duyung yang cantik jelita. 

Namun perlu diketahui, terlepas benar atau tidaknya putri Duyung seperti wanita cantik, yang jelas bahsa Ikan Duyung itu benar adanya.

Ikan Duyung bernama latin Dugong dugon yang merupakan jenis mamalia laut. Ikan ini adalah anggota Sirenia atau sapi laut. Pantas saja, Ikan Duyung punya bentuk seperti sapi. Ikan Duyung umumnya bisa bertahan hidup sampai mencapai usia 22 sampai 25 tahun.

(BACA JUGA:Mendag Zulhas Janjikan Berikan Kuota Ekspor ke Produsen Minyak Goreng, Tapi Ada Syaratnya...)

Dikutip dari lama resmi Direktorat Jender Pengelola Ruang Laut Sorong,  Duyung atau dugong kita ini bukan dari jenis ikan tetapi dari jenis mamalia, sama seperti paus ataupun lumba-lumba. Sehingga tidak tepat disebut sebagai Ikan Duyung.

Makanan utama Duyung berupa lamun (sea grass), tanaman yang termasuk spermatophyta yang habitatnya di dalam laut.

Duyung kini terancam punah, jumlahnya semakin hari semakin terbatas. Menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) status hewan ini beresiko rendah, bahkan beberapa spesies terdaftar sebagai golongan rawan kepunahan. 

Meskipun dugong bisa hidup sampai usia yang cukup panjang (salah satu yang pernah ditemukan berusia hingga 73 tahun), namun tingkat reproduksinya tergolong rendah, waktu generasinya lama, dan memerlukan tenaga yang besar untuk tiap anakan. 

(BACA JUGA:Viral Ibu Bawa Tulisan 'Tolong Anakku Butuh Ganja Medis', Begini Respon Wakil Ketua DPR)

Masa kehamilan berkisar antara 13 hingga 15 bulan dengan hanya satu anak setiap kehamilan. Sementara itu masa antara anak pertama dan selanjutnya berkisar antara 2 hingga 7 tahun. 

Walaupun dengan kondisi ideal untuk proses reproduksi, peningkatan populasi dugong tidak akan lebih dari 5% per tahun. Apalagi dengan kondisi laut yang semakin tercemar, tentu akan sangat berpengaruh buruk bagi teman kita yang satu ini.

Hal ini masih diperparah dengan perburuan Dugong oleh manusia. Selain diambil taring dan dagingnya, banyak mitos yang berdedar di masyarakat akan khasiat dari air mata Dugong sebagai hal berbau kepercayaan adat. 

(BACA JUGA:Soal Kasus Promo Holywings, Wamenag Ungkap Komentar Tak Terduga)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: