Gegara PMK, Penjual Hewan Kurban di Tangerang Alami Penurunan Omset Lebih dari 50 Persen

Gegara PMK, Penjual Hewan Kurban di Tangerang Alami Penurunan Omset Lebih dari 50 Persen

Penjual Hewan Kurban di Tigaraksa, Tangerang, Banten, Alami Penurunan Omset-Rikhi Ferdian untuk FIN.CO.ID-

TANGERANG, FIN.CO.ID -- Penjual hewan kurban sapi di wilayah Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, mengalami penurunan omset penjualan yang cukup signifikan.

Penurunan omset penjualan tersebut diakui penjual akibat dampak penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini sedang melanda di wilayah Indonesia.

(BACA JUGA:Beli Minyak Goreng Pakai Aplikasi PeduliLindungi, Pemkab Tangerang Tunggu Surat Edaran Resmi dari Pusat)

"Dibandingkan tahun lalu sekarang pembelian sapi menurun, pengaruh penyakit (PMK)," kata Muhammad Agus (46) penjual hewan kurban saat ditemui FIN.CO.ID di Tangerang, Minggu 26 Juni 2022.

Diutarakannya, penurunan omset penjualan sapi terjadi hingga lebih dari 50 persen.

Biasanya mendekati hari raya Idul Adha Agus sudah bisa menjual sapi sekitar 40 ekor. Tetapi sekarang untuk menjual 20 ekor sapi saja dirasa sangat sulit.

"Tahun kemarin 40 ekor sudah habis tapi sekarang 20 ekor aja belum habis padahal sudah mendekati Idul Adha," ucapnya

(BACA JUGA:Waspada! Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Teror Warga Tangerang)

"Omset turun 50 persen, bahkan lebih, tahun-tahun sebelumnya bisa nambah (jumlah sapi) tapi sekarang yang ada aja belum habis terjual," sambungnya

Selain itu, dia juga mengungkapkan, terjadi kenaikan harga sapi per ekornya. Saat ini rata-rata sapi kurban dijual dengan harga Rp25 sampai Rp30 juta per ekornya.

Bahkan untuk sapi dengan berat sekitar 2 kwintal kini dijual dengan harga Rp18 juta dibanding tahun lalu Rp15 juta per ekornya.

"Harga juga naik jadi pembeli hewan kurban menurun, paling kita ngandelin yang pada arisan daging, itu pun mereka carinya yang harga Rp20 jutaan jadi susah juga ambil untungnya," ujarnya

(BACA JUGA:Operasi Patuh Maung 2022, Ribuan Pengendara di Kota Tangerang Kena Tegur Polisi)

Dikatakan Agus, sejak merebaknya wabah  PMK, pengiriman sapi dari daerah Jawa Tengah dan Bali ke wilayah Tangerang juga cukup sulit. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: