JAKARTA - Harga minyak menguat, Rabu, setelah data pemerintah menunjukkan persediaan minyak mentah dan bahan bakar Amerika turun pekan lalu, mengimbangi kekhawatiran bahwa meningkatnya kasus varian omicron virus corona dapat mengurangi permintaan.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 29 sen menjadi USD79,23 per barel. Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), meningkat 58 sen menjadi menetap di USD76,56 per barel. Demikian mengutip laporan Reuters, di New York, Rabu (29/12/2021) atau Kamis (30/12/2021) pagi WIB.
Di Amerika Serikat, jumlah rata-rata kasus virus corona yang dikonfirmasi setiap hari mencapai rekor tertinggi 258.312 selama tujuh hari terakhir, menurut penghitungan Reuters, Rabu.
Kedua kontrak berjangka itu sebelumnya diperdagangkan pada level tertinggi dalam sebulan setelah data pemerintah AS menunjukkan persediaan minyak yang lebih rendah.
Persediaan minyak mentah menyusut 3,6 juta barel, pekan lalu, menjadi 420 juta barel, dibandingkan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 3,1 juta barel.
Stok bensin AS turun 1,5 juta barel selama periode yang sama menjadi 222,66 juta barel, dibandingkan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan 0,5 juta barel.
Stok sulingan berkurang 1,7 juta barel menjadi 122,43 juta barel, dibandingkan ekspektasi untuk kenaikan 0,2 juta barel, menurut data Badan Informasi Energi (EIA) Amerika.
"Terjadi penarikan di seluruh papan yang tentu saja mendukung pasar," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, New York.
BACA JUGA:
Masyarakat Jangan Khawatir, Pertamina Pastikan Stok BBM Nasional Cukup Untuk 20 Hari
Kerahkan 258 Kapal Tanker, PIS Lakukan Pengawasan Ketat Distribusi BBM dan LPG Nataru
Soal Penghapusan Premium dan Pertalite, DPR Wanti-Wanti Jangan Menimbulkan Gejolak!
Harga minyak didukung oleh Ekuador, Libya dan Nigeria yang menyatakan force majeure bulan ini pada bagian dari produksi minyak mereka karena masalah pemeliharaan dan penutupan ladang minyak.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan kelompok produsen OPEC Plus menolak desakan dari Washington untuk mendongkrak produksi karena ingin memberikan pasar dengan panduan yang jelas dan tidak menyimpang dari kebijakan peningkatan produksi secara bertahap.
Belum Berdampak Ke Harga Jual BBM Pertamina
Kenaikan harga minyak dunia, dimana Brent menyentuh level mendekati USD80 per barel, serta WTI lebih rendah dibawahnya, ternyata belum mempengaruhi harga jual produk BBM Pertamina.
[caption id="attachment_566966" align="alignnone" width="669"]
Harga Minyak Dunia Nge-Gas Lagi: Tenang, Harga BBM Pertamina Gak Naik Kok
Kamis 30-12-2021,07:54 WIB
Editor : admin
Kategori :