JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku khawatir terhadap Indonesia yang hingga saat ini belum satu pun melaporkan adanya kasus virus corona seperti negara tetangga Singapura, Malaysia, dan Australia. Untuk itu, WHO meminta Indonesia melakukan lebih dalam menyiapkan kemungkinan masuknya virus corona dengan meningkatkan pengawasan, pendeteksian kasus, serta persiapan di fasilitas-fasilitas kesehatan rujukan jika terjadi wabah. Perwakilan WHO Indonesia, Navaratnasamy Paranietharan menyatakan, bahwa negara berpenduduk 270 juta jiwa ini telah melakukan langkah konkret, termasuk pemeriksaan di perbatasan-perbatasan dan pintu masuk, baik pelabuhan maupun bandara, dengan menyiapkan rumah sakit untuk menangani kasus-kasus potensial. "Kami (WHO) prihatin. Tapi, Kami telah diyakinkan oleh otoritas terkait bahwa pengujian laboratorium bekerja dengan baik," katanya, Selasa (11/2) Paranietharan menilai, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di bidang pengawasan dan deteksi serta persiapan fasilitas kesehatan. "Ketersediaan alat tes khusus untuk mengonfirmasi nCoV (virus corona) pekan ini merupakan peningkatan signifikan dan menuju ke arah yang benar," ujarnya. Kekhawariran juga disampaikan setelah seorang warga Australia, Matthew Hale yang pernah berkunjung ke Bali. Dia didiagnosis menderita pneumonia, gejala virus corona, setelah pulang. Dia mengkritik pengujian laboratorium oleh otoritas kesehatan setempat. Hale mengatakan kepada Sydney Morning Herald (SMH) dan The Age, bahwa dia mendatangi RS Sanglah di Denpasar pada 26 Januari setelah mengalami sakit parah usai berpergian ke Singapura. "Rumah sakit pertama mengatakan mereka tidak dapat membantu dan merujuk saya ke Sanglah. Saya dikirim ke seluruh tempat (di Sanglah) dan akhirnya menemukan tempat yang tepat. Dokter bertanya apakah saya pernah berpergian ke Cina dan menjawab tidak. Jadi mereka bilang tidak bisa mengujinya," tutur Hale. Setalah ke Sanglah, dia mengunjungi rumah sakit lain dan menjalani pemeriksaan darah, memeriksa tekanan, suhu, dan rontgen. Kata dia, petugas medis di sana memberi tahu bahwa dia mengalami pneumonia dan diberi antibiotik.
WHO Ragu dengan Indonesia
Rabu 12-02-2020,01:55 WIB
Editor : admin
Kategori :