Klub Desak Ligue 1 Dilanjutkan

Selasa 24-03-2020,08:14 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

PARIS - Penghentian kompetisi Ligue 1 akibat pandemi korona akan membawa klub-klub sepak bola Prancis diambang kehancuran. Bahkan, setengah klub profesional di negara tersebut diprediksi akan mengalami kebangkrutan. Mereka mendesak agar kompetisi bisa dilanjutkan. Penaksiran itu disampaikan Ketua Dewan Pengawas Saint-Etienne, Bernard Caiazzo. Ia mendesak, pemerintah segera bertindak untuk menyelamatkan sepak bola Prancis. Salah satunya dengan meminta dana talangan agar kompetisi tersebut bisa berlanjut. Kepada Surat Kabar France Bleu Saint-Etienne Loire, Caiazzo menyebut, tanpa bantuan pemerintah dalam enam bulan setengah klub profesional akan menyatakan bangkrut. "Kami ada dasar untuk menyatakan (prediksi bangkrut) ini. Lima liga utama telah kehilangan EUR 4 miliar dan liga Prancis merugi antara EUR 500 juta sampai EUR 600 juta," ujarnya.

BACA JUGA: Pilot Lion Air Meninggal Dunia, karena Covid-19?

Sejak penangguhan Ligue 1 dimulai, Saint-Etienne merupakan salah satu raksasa Prancis yang pertama yang mengadopsi kebijakan pengangguran parsial alias sementara. Selama lockdown berlangsung, negara mendanai sebagian besar gaji staf Saint-Etienne. Namun bagi Caiazzo, apa yang dilakukan pemerintah belumlah cukup. Menurutnya, bantuan yang diberikan maksimal EUR 6.000 yang jumlahnya jauh dibawah gaji kebanyakan bintang papan atas yang mapan. "Perbedaan sepakbola dan sektor pekerjaan lainnya adalah kami mendapat upah yang besar," jelasnya. "Staf kami yang menganggur hanya mendapat EUR 6.000 dari pemerintah. Jumlah itu tidak mencukupi. Sisanya, klub-klublah yang harus membayar kekurangannya. Saat ini, klub tidak memiliki pendapatan karena lockdown," tambahnya. "Saat ini, semua klub Ligue 1 merugi hampir EUR 250 juta per bulan. Kami tidak bisa bermain sampai kurva terbalik. Jadi kami mendesak agar kompetisi bisa dilakukan secepat mungkin," paparnya. Caiazzo juga memperingatkan bahwa virus korona akan berdampak pada jendela transfer musim panas. "Kami tidak memiliki sumber pendapatan untuk membeli pemain musim panas ini," jelasnya. Terpisahm Presiden Lyon Jean-Michel Aulas optimistis Liga Champions harus ditunda untuk sisa musim ini agar Ligur 1 bisa selesai diselenggarakan. "Jika kami ingin menyelamatkan Ligue 1, kami harus benar-benar menyelesaikan musim sebelum 30 Juni," katanya kepada RTL. "Kita harus membuat keputusan dan berani. Lupakan Liga Champions, piala domestik dan pertandingan internasional. Berkonsentrasi hanya pada liga," tandasnya. (fin/tgr)
Tags :
Kategori :

Terkait