Amerika Tolak Gencatan Senjata Permanen, Israel dan Hamas akan Lanjut Perang

Jumat 01-12-2023,11:03 WIB
Reporter : Afdal Namakule
Editor : Afdal Namakule

Bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan juga dapat masuk ke Gaza dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang terlihat selama perang, namun jumlah tersebut tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya meskipun kebutuhan telah meningkat secara drastis.

Lebih dari 1,7 juta warga Palestina menjadi pengungsi di wilayah pesisir tersebut, sebagian besar dari mereka mengungsi ke selatan di mana Israel berjanji untuk melanjutkan serangannya.

Jumlah tersebut setara dengan 80 persen populasi Gaza, dan setengah dari persediaan perumahan di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut perkiraan PBB.

Sebelumnya pada Kamis, Sekjen PBB Antonio Guterres kembali menyerukan gencatan senjata, dengan mengatakan gencatan senjata "sama sekali tidak memadai" untuk mengatasi penderitaan manusia.

"Jumlah bantuan untuk warga Palestina di Gaza masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan besar dari 2 juta orang lebih, dan meski total volume bahan bakar yang diizinkan masuk ke Gaza juga meningkat, jumlah tersebut masih belum cukup untuk menopang operasi dasar," kata Guterres kepada Dewan Keamanan PBB.

"Warga sipil di Gaza membutuhkan bantuan kemanusiaan dan bahan bakar yang terus menerus mengalir ke dalam dan di seluruh wilayah tersebut. Akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan bagi semua yang membutuhkan sangatlah penting," tambahnya.

Perang Lanjut Usai Gencatan Senjata

Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas, yang menguasai Gaza, sebagai tanggapan atas amukan kelompok militan tersebut pada 7 Oktober, ketika Israel mengatakan orang-orang bersenjata membunuh 1.200 orang dan menyandera 240 orang.

Israel akan terus menyerang Jalur Gaza setelah gencatan senjata berakhir dalam waktu 4 hari, kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Rabu kemarin. 

"Kita sedang berperang, dan perang akan terus berlanjut sampai semua tujuan kita tercapai," kata Netanyahu dalam pidato menjelang rapat kabinet. 

"Kita dihadapkan pada keputusan sulit namun merupakan keputusan yang tepat," kata Netanyahu mengenai kesepakatan tersebut.

"Kita tak akan beristirahat sampai semua orang dikembalikan. Perang memiliki tahapan dan pemulangan sandera juga memiliki tahapan," tandas Netanyahu.

Israel memperkirakan paling sedikit 239 warga Israel ditahan Hamas menyusul serangan lintas batas pada 7 Oktober.

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti ke Jalur Gaza setelah serangan Hamas itu.

Akibatnya, menurut otoritas kesehatan Gaza, lebih dari 14.128 warga Palestina tewas, termasuk 5.840 anak-anak dan 3.920 perempuan.

Kategori :