JAKARTA, FIN.CO.ID -- Sebanyak 30 ribu pekerja mandiri atau non fixed income ditargetkan untuk bergabung menjadi peserta Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) pada tahun 2023 mendatang.
Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, tujuan dari kepesertaan para pekerja mandiri di program Tapera adalah agar para pekerja tersebut bisa memiliki rumah yang laik huni.
BACA JUGA:Top! Program Satu Juta Rumah Tahun 2022 Lampaui Target
"Harapannya memang, pekerja mandiri selama ini memang mereka belum memiliki rumah yang layak bisa memanfaatkan program Tapera ini," ujar Menaker Ida, menjawab pertanyaan fin.co.id, Rabu 28 Desember 2022.
Menaker Ida mengatakan, dari data kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan tercatat ada 5 juta anggota yang merupakan pekerja mandiri atau non fixed income.
"Kepesertaan Tapera dari pekerja mandiri yang ditargetkan tahun 2023 itu sebesar 30 ribu (peserta pekerja mandiri), itu kami mendukung," tegas Ida.
Agar target kepesertaan itu bisa dicapai, BP Tapera harus bekerja sama dengan komunitas serta melihat data yang ada di BPJS Ketenagakerjaan.
BACA JUGA:Alhamdulillah, 185 KK Korban Badai Siklon di Bima Dapat Rumah Tetap dari Kementerian PUPR
"Kami akan komunikasikan forum-forum komunitas yang memungkinkan untuk peserta Tapera. Ini kami akan bantu," tegasnya.
Ida optimistis, sebanyak 30 ribu target kepesertaan pekerja informal mengikuti Tapera pada tahun 2023 bisa tercapai.
Sementara itu, Komisioner BP Tapera Adi Setianto menerangkan terkait skema penyaluran bantuan yang akan diupayakan dengan FLPP.
"Tekniknya adalah kami pakai saving plan, jadi kalau MBR itu kan UM [upah minimum] sampai Rp8 juta, kami coba bagi-bagi UM, misal yang 4 juta itu 3 persen, [iuran] Rp120.000, nabung bisa harian, mingguan, bulanan," jelasnya.
BP Tapera, kata Adi, akan menggandeng pihak perbankan untuk mengumpulkan dana peserta dan penyaluran bantuan FLPP.