Ini Seruan Keras Presiden Ukraina Zelenskyy di KTT G20

Selasa 15-11-2022,13:09 WIB
Reporter : Gatot Wahyu
Editor : Gatot Wahyu

Dia juga menyerukan agar para pemimpin negara-negara yang hadir di KTT G20 turut bergabung dengan inisiatif tersebut.

"Menurut saya inisiatif ekspor biji-bijian kami layak mendapatkan perpanjangan tanpa batas waktu, dan tidak bergantung pada kapan perang berakhir," ujarnya, yang juga menyoroti kerja sama multilateral yang telah dapat berhasil memulihkan keamanan pangan untuk banyak orang seperti yang terjadi dengan partisipasi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Turki, serta mitra lainnya.

"Tahun ini Ukraina dapat mengekspor 45 juta ton pangan, dan biarlah bagian yang penting diarahkan kepada mereka yang paling menderita," kata Zelenskyy.

Setiap negara, tambahnya, dapat bergabung dengan kontribusi tertentu dan turut berpartisipasi dalam upaya mencapai keamanan pangan.

Jokowi Ajak Seluruh Dunia Kerjasama Atasi Krisis Pangan 

Dunia terancam krisis yang semakin memburuk.

Dampak yang akan dirasakan pada seluruh dunia terutama negara berkembang yaitu teracamnya ketahanan pangan, energi, dan keuangan.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) di Bali, Selasa, 15 November 2022.

Di hadapan para pemimpin dan delegasi G20, Jokowi mengingatkan saat ini dunia tengah mengalami tantangan luar biasa.

BACA JUGA:17 Kepala Negara Pastikan Hadiri KTT G20 di Bali, Begini Respon Jokowi

“Dunia sedang mengalami tantangan yang luar biasa. Krisis demi krisis terjadi. Pandemi COVID-19 belum usai, rivalitas terus menajam, perang terjadi,” katanya dalam pidato pembukaan KTT G20 Sesi I, di The Apurva Kempinski Bali, Nusa Dua.

Diungkapkannya, dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan sangat dirasakan dunia terutama negara berkembang.

Sebagai contoh, soal pupuk, Kepala Negara menekankan agar persoalan pupuk ini tidak disepelekan. 

Sebab jika tidak segera diambil langkah konkret, agar persediaan pupuk tercukupi dan harga terjangkau, maka tahun 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram.

BACA JUGA:Indonesia Bahas Fokus Atasi Krisis Pangan dan Resesi Ekonomi di KTT ASEAN Plus Three

Kategori :