Perkuat Kerja Sama di Bidang Kehutanan Internasional, Kemenhut Adakan Pertemuan dengan UNEP

fin.co.id - 13/11/2025, 12:42 WIB

Perkuat Kerja Sama di Bidang Kehutanan Internasional, Kemenhut Adakan Pertemuan dengan UNEP

fin.co.id - Kementerian Kehutanan Republik Indonesia memperkuat komitmen kerja sama global di bidang kehutanan dan lingkungan hidup melalui pertemuan bilateral antara Wakil Menteri Kehutanan RI (Wamenhut), Rohmat Marzuki, dengan Direktur Eksekutif United Nations Environment Programme (UNEP), Inger Andersen, di Kantor UNEP, dalam rangkaian kegiatan COP-30 Belem, Brasil (10/11).

Dalam pertemuan tersebut, Wakil Menteri Kehutanan menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kerja sama yang telah terjalin antara Pemerintah Indonesia dan UNEP melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada Oktober 2024 antara UNEP dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebelum transisi kelembagaan.

Meski MoU tersebut belum sepenuhnya diimplementasikan pasca-transisi, Wamenhut menegaskan bahwa kesepakatan tersebut menjadi fondasi kuat untuk melanjutkan dan memperluas kolaborasi di bidang kehutanan.

“Kami memandang kerja sama antara Indonesia dan UNEP sebagai langkah penting untuk memperkuat aksi global dalam perlindungan hutan, mitigasi perubahan iklim, serta pemberdayaan masyarakat yang bergantung pada hutan,” ujar Rohmat Marzuki.

Terdapat 3 prioritas strategis Kementerian Kehutanan, antara lain penguatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan, pengembangan model multiusaha kehutanan, dan percepatan pengakuan dan pemberdayaan hutan sosial dan hutan adat.

Meski demikian, Wamenhut menegaskan bahwa Program FOLU Net Sink 2030 tetap menjadi agenda strategis nasional untuk mencapai net zero emission di sektor kehutanan dan penggunaan lahan pada tahun 2030.

Wamenhut menekankan pentingnya dukungan UNEP dalam memperkuat pelaksanaan program ini, terutama pada bidang restorasi hutan dan lahan gambut, peningkatan sistem MRV, safeguards lingkungan dan sosial, pengembangan kapasitas, serta pembiayaan inovatif untuk REDD+.

Dalam kesempatan tersebut, Wamen juga mengungkapkan visi Indonesia untuk menjadikan negara ini sebagai Pusat dan Pasar Karbon Global, dengan memanfaatkan potensi besar hutan tropis sebagai pusat inovasi, pertukaran pengetahuan, dan investasi berkelanjutan berbasis karbon.

Dalam kesempatan tersebut, Indonesia juga menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama melalui International Tropical Peatlands Center (ITPC). Ke depan, ITPC diharapkan memperluas perannya dalam metodologi penghitungan karbon, pencegahan kebakaran gambut, serta model penghidupan berbasis restorasi, selaras dengan agenda FOLU Net Sink 2030 dan misi global UNEP.

“Kami yakin kemitraan yang diperbarui antara Indonesia dan UNEP akan memperkuat kepemimpinan Indonesia dalam aksi kehutanan dan iklim global,” tutup Wamenhut Rohmat.(*)

Sahroni
Penulis