fin.co.id – Industri asuransi kembali menyajikan kejutan yang membuat investor melirik! PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) menunjukkan taringnya dengan mencatatkan pertumbuhan kinerja yang impresif. Pendapatan premi perusahaan melonjak signifikan, tetapi ada pergeseran radikal pada sumber cuan utamanya!
Menurut laporan keuangan perusahaan, Asuransi Astra berhasil membukukan pendapatan premi sebesar Rp 5,93 triliun per September 2025. Angka ini luar biasa, karena menandai kenaikan sebesar 10,84% secara tahunan (Year-on-Year/YoY).
Non Otomotif Ambil Alih Takhta! Kuasai 60% Premi Perusahaan
Selama ini, kita mungkin mengenal Asuransi Astra erat kaitannya dengan asuransi kendaraan, sejalan dengan ekosistem induknya. Namun, Presiden Direktur Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus, mengungkapkan fakta yang mengejutkan: segmen non otomotif kini menjadi penyumbang terbesar pendapatan premi!
"Adapun segmen non otomotif, terdiri dari komersial dan kesehatan," kata Maximiliaan saat bertemu awak media di Jakarta Pusat, Rabu, 12 November 2025.
Maximiliaan menjelaskan, porsi dari bisnis non otomotif ini sudah mencapai sekitar 60% terhadap total premi perusahaan. Sementara itu, kontribusi segmen otomotif hanya menyumbang sekitar 40%. Ini adalah perubahan peta bisnis yang wajib diperhatikan!
Lesunya Penjualan Mobil Bikin Asuransi Kendaraan Goyang?
Maximiliaan tidak menampik bahwa segmen otomotif sebenarnya sempat mendominasi premi perusahaan pada beberapa tahun lalu. Sayangnya, lini asuransi kendaraan sangat bergantung pada penjualan kendaraan baru.
Belakangan ini, tren penjualan kendaraan bermotor mengalami kelesuan. Kondisi ini secara langsung memberikan dampak tekanan terhadap kinerja lini asuransi kendaraan bermotor Asuransi Astra.
"Asuransi kendaraan bermotor terdampak pastinya (lesunya penjualan kendaraan). Ketika industri kendaraan bermotor turun, ya, kami pasti akan ikut turun," ujarnya jujur.
Strategi Diversifikasi yang Selamatkan Kinerja Bisnis
Menyadari adanya tekanan dari pasar otomotif, Asuransi Astra langsung bergerak cepat. Maximiliaan mengungkapkan, pihaknya segera menerapkan strategi mitigasi jitu melalui diversifikasi portofolio. Langkah ini krusial untuk menjaga kinerja perusahaan tetap on track.
Diversifikasi ini terbukti berhasil! Maximiliaan menyebut, sekarang portofolio premi perusahaan bisa dikatakan sudah berimbang antara otomotif dan non otomotif.
"Diversifikasi sekarang bisa dikatakan berimbang antara otomotif dan non otomotif. Sekarang, kami sudah bisa memitigasi tekanan-tekanan itu. Dengan demikian, kami masih bisa bertumbuh," ungkap Maximiliaan.
Melalui strategi cerdas ini, Asuransi Astra tidak hanya berhasil mengatasi dampak kelesuan pasar otomotif, tetapi justru mampu mencetak pertumbuhan pendapatan premi di atas 10%. Ini membuktikan bahwa diversifikasi bisnis menjadi kunci survival dan pertumbuhan di tengah tantangan pasar yang dinamis. Fokus pada asuransi komersial dan kesehatan benar-benar menjadi game-changer bagi perusahaan! (*)