fin.co.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Demokrat, H. Saeful Bachri. S.H., M.A.P., menegaskan pentingnya pendidikan demokrasi bagi pemilih pemula sebagai upaya membentuk warga negara yang kritis dan bertanggung jawab.
Hal ini disampaikannya dalam kegiatan DPRD Mengabdi dalam Pendidikan Demokrasi yang diselenggarakan di SMAN 1 Baleendah, Kabupaten Bandung dan dihadiri oleh 50 peserta yang merupakan perwakilan siswa-siswi sekolah pada Minggu (19/10/2025).
Dalam paparannya, Saeful Bachri menjelaskan bahwa pembekalan demokrasi sangat krusial agar pemilih pemula memiliki kesadaran akan hak dan kewajiban politik mereka.
Pendidikan ini bertujuan untuk membekali siswa dengan pemahaman yang kuat untuk menolak praktik politik uang dan melawan penyebaran informasi palsu atau hoaks.
"Pendidikan ini memberikan dasar yang kuat bagi mereka [pemilih pemula] untuk menentukan pilihan berdasarkan gagasan yang berkualitas, bukan karena iming-iming atau informasi yang menyesatkan," ujar Saeful.
Saeful Bachri secara khusus menyoroti pentingnya edukasi bagi kelompok usia 16 hingga 17 tahun, yang akan segera menjadi pemilih.
Menurutnya, pemahaman yang benar akan mendorong peningkatan partisipasi aktif dalam pemilu dan pemilihan umum, sekaligus mengurangi potensi kecurangan atau konflik.
"Para pemilih pemula, khususnya pelajar, akan mendapatkan pemahaman tentang mekanisme pemilihan umum, peran partai politik, dan asas-asas demokrasi agar mereka dapat berpartisipasi secara efektif," terangnya.
Ia menambahkan bahwa pelajar juga akan memahami bagaimana sistem pemerintahan bekerja, termasuk peran DPRD dalam proses pembuatan kebijakan publik.
Dengan pemahaman yang lebih dalam, pemilih pemula diharapkan memiliki kesadaran yang lebih kuat akan peran dan tanggung jawab mereka dalam sistem demokrasi, yang pada akhirnya akan memperkokoh sistem itu sendiri.
“Melalui pendidikan demokrasi, diharapkan tercipta karakter pemilih yang sadar politik, bertanggung jawab, dan memiliki integritas, yang kelak akan menjadi agen perubahan positif,” harap Saeful.
Selain Saeful Bachri, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber lain, yaitu Tatan Munandar. S.Pd., M.M., serta Jaka Harlis Antasari, M.M., seorang motivator.
Mereka memberikan materi seputar Pendidikan Demokrasi, Organisasi, dan motivasi yang relevan untuk Generasi Z.
Ditekankan pula bahwa organisasi pemuda memiliki peran vital sebagai agen perubahan, tempat penyemaian bibit-bibit pemimpin masa depan, dan sarana untuk meningkatkan partisipasi politik generasi muda.**