Ragam . 07/10/2025, 07:46 WIB

BRIN Bahas Solusi Perdamaian Palestina–Israel di Peringatan Dua Tahun Serangan 7 Oktober

Penulis : Afdal Namakule
Editor : Afdal Namakule

fin.co.id - Pada 7 Oktober 2025, genap dua tahun sejak terjadinya serangan yang memicu kembali ketegangan antara Hamas dan Israel. Momen ini menjadi kesempatan penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam menciptakan perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Politik (PRP) berkolaborasi dengan Universitas Prof. Dr. Moestopo dan Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES) menggelar seminar bertajuk “Refleksi Dua Tahun Serangan Israel–Hamas: Mendorong Solusi Perdamaian Berkelanjutan”.

Acara tersebut berlangsung pada Selasa 7 Oktober pukul 09.30 WIB di Kampus BRIN, Kawasan Sains dan Teknologi Sarwono Prawirohardjo, Jakarta Selatan.

Serangan yang terjadi pada 7 Oktober dua tahun lalu menimbulkan dampak besar dan memperuncing konflik antara Hamas dan Israel. Lebih dari 60.000 warga Gaza dilaporkan tewas akibat gempuran militer Israel yang dianggap brutal.

Konflik ini bukan hanya mengguncang tatanan geopolitik di Timur Tengah, tetapi juga meninggalkan luka mendalam terhadap kehidupan jutaan warga sipil, menghancurkan infrastruktur, serta mengganggu stabilitas politik di kawasan tersebut.

Kepala Pusat Riset Politik BRIN, Athiqah Nur Alami, menuturkan bahwa banyak negara di dunia mengecam tindakan Israel yang dinilai sebagai bentuk genosida terhadap warga Palestina. Sebagai tanggapan, atas inisiatif Prancis dan Arab Saudi, digelar pertemuan internasional di New York pada 28–30 Juli 2025.

"Pertemuan itu telah menghasilkan New York Declaration, berisi 42 poin pernyataan penting untuk perdamaian Palestina-Israel,” ujar Athiqah.

Lalu pada September 2025 lalu lanjut Athiqah, telah diadakan sidang tahunan di PBB. Masalah Palestina juga dibahas dalam forum internasional tersebut.

“Berbagai upaya di atas, semestinya dapat mendorong adanya solusi perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah,” lanjutnya. Negara Palestina tentu diharapkan dapat berdiri berdampingan dengan Israel sebagai “two state solution”.

Oleh karena itu, penting untuk mendiskusikan bagaimana solusi perdamaian berkelanjutan Palestina-Israel dapat digagas dan diperkuat. Menurutnya, solusi ini mencakup respons dan peran dari berbagai aktor di kawasan, baik negara-negara Barat, Dunia Arab, maupun Indonesia. Sehingga, momen peringatan dua tahun serangan Israel-Hamas dapat menjadi titik tolak untuk mendorong suatu komitmen bersama menciptakan perdamaian berkelanjutan di kawasan Timur Tengah.

Kegiatan ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari serangan Israel-Hamas, mengevaluasi respons internasional, serta mencari solusi untuk perdamaian yang berkelanjutan. Sehingga, sesuai harapan bersama, terwujud hubungan yang damai antara Israel dan Palestina di masa mendatang.

Diskusi yang dijalin interaktif dalam seminar ini menghadirkan para praktisi dan sosok profesional dari lingkup periset dan akademisi.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com