Awas Aritmia, Siloam Hospitals TB Simatupang Kenalkan Teknologi Terkini Lindungi Jantung

fin.co.id - 30/09/2025, 23:39 WIB

Awas Aritmia, Siloam Hospitals TB Simatupang Kenalkan Teknologi Terkini Lindungi Jantung

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dan Kepala Staf Medis Fungsional Bidang Kardiologi, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP (K), FIHA (tengah) dan Dokter Penyakit Dalam Konsultan Ginjal Hipertensi, dr.Tunggul Diapari Situmorang, Sp.PD-KGH (kanan) menyampaikan edukasi kesehatan jantung dalam memperingati Hari Jantung Sedunia di Jakarta, Selasa, 30 September 2025. (RONI)

fin.co.id - Tidak hanya bertugas untuk memompa darah, jantung merupakan inti dari sistem peredaran darah yang memastikan oksigen dan nutrisi sampai ke seluruh tubuh.

Apabila fungsi jantung terganggu, maka dapat menyebabkan organ lain ikut terdampak. Beberapa organ yang terkait erat dengan Jantung adalah Otak, Ginjal dan Paru-paru.

Selain itu, kondisi tertentu juga mempengaruhi kerja jantung seperti pada pasien dengan kehamilan, pasien dengan diabetes dan juga kondisi obesitas. Tidak hanya pada orang dewasa, gangguan kesehatan Jantung juga dialami oleh pasien anak.

Oleh karena itu, dalam rangka Hari Jantung Sedunia yang diperingati setiap tanggal 29 September, Siloam Hospitals TB Simatupang sebagai pusat layanan kesehatan terpadu untuk jantung dan organ terkaitnya, mengadakan edukasi tenaga kesehatan dan publik sekaligus menjelaskan pengembangan pelayanan untuk Jantung di Siloam Hospitals TB Simatupang, Jakarta.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dan Kepala Staf Medis Fungsional Bidang Kardiologi Siloam Hospitals TB Simatupang, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP (K), FIHA menjelaskan bahwa jantung mempunyai peran yang sangat penting. Apabila fungsi jantung terganggu, dapat menyebabkan organ lain ikut terdampak.

"Gangguan irama jantung atau aritmia adalah kelainan pada frekuensi dan keteraturan laju jantung. Atrial fibrilasi (AF) adalah salah satu aritmia penyebab stroke," ujar Prof. Yoga saat menyampaikan edukasi kesehatan jantung dalam memperingati Hari Jantung Sedunia di Siloam Hospitals TB Simatupang, Jakarta, Selasa, 30 September 2025.

"Pada AF, gejala aritmia yang ringan sekalipun tidak boleh dianggap remeh karena dapat meningkatkan risiko berbagai komplikasi serius, seperti pembekuan darah di jantung dan emboli yang menyumbat pembuluh darah di otak dan memicu stroke," sambungnya.

Penanganan aritmia, lanjut Prof. Yoga, haruslah komprehensif mulai dari diagnosa hingga pengobatan. Di Siloam Hospitals TB Simatupang, tindakan ablasi dengan teknologi terkini seperti PFA (Pulse Field Ablation) telah menjadi standar tata laksana aritmia.

Tindakan penutupan kuping jantung (Left atrial appendage) tanpa operasi dapat meningkatan efektifitas pencegahan stroke pada pasien AF. Cardio Neuro Ablation (CNA) pada pasien mengalami Syncope/pingsan karena aktivitas saraf vagus yang berlebihan telah dilakukan di Siloam Hospitals TB Simatupang.

"Tindakan ini merupakan yang pertama di Indonesia dan merupakan wujud nyata dari kolaborasi multidisipliner. Dan dalam waktu dekat, kami juga akan melakukan pelayanan baru yaitu Renal Denervation yang bisa menjadi pilihan bagi pasien dengan hipertensi yang membandel, misalnya, pasien yang membutuhkan 5 obat anti hipertensi untuk mengontrol tekanan darahnya atau pasien hipertensi yang tidak terkontrol dengan 3 obat anti hipertensi," terangnya.

"Di Siloam Hospitals TB Simatupang kolaborasi multidisiplin yaitu kardiologi-neurologi-renal dan endokrin berlangsung dengan sangat baik sehingga pasien akan mendapatkan pelayanan yang lebih komprehensif," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Dokter Penyakit Dalam Konsultan Ginjal Hipertensi, dr.Tunggul Diapari Situmorang, Sp.PD-KGH menjelaskan bahwa gangguan jantung juga akan mempengaruhi kesehatan ginjal.

“Jantung mempengaruhi ginjal, begitu juga sebaliknya. Gagal jantung dapat menyebabkan suplai darah ke ginjal tidak memadai. Akibatnya, ginjal tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk berfungsi dengan baik, sehingga menurunkan fungsi penyaringan dan pembuangan limbah," ucap dr.Tunggul.

"Gagal jantung juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan dalam pembuluh darah, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan ginjal. Oleh karena itu, penting untuk melakukan deteksi dini terutama karena pasien penyakit ginjal kronis memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi jantung," terangnya. (*)

Sahroni
Penulis