fin.co.id - Pernahkah kamu membandingkan pelayanan rumah sakit swasta dan rumah sakit pemerintah? Menariknya, RSUD Banten kini ramai dipuji warganet karena dianggap memberikan layanan yang lebih baik dibandingkan dengan RS Hermina Ciruas. Perbandingan ini mencuat setelah kisah seorang ibu, Tiara, yang membagikan pengalaman membawa anaknya berobat di RS Hermina Ciruas pada 2 September 2025 lalu.
Kisah Tiara di RS Hermina Ciruas
Dalam unggahan TikTok TribunBanten.com, Tiara menceritakan anaknya, Umar Ayyasy, balita pengidap gizi buruk dan gangguan paru-paru, sempat dirawat selama lima hari di RS Hermina Ciruas. Setelah dinyatakan membaik oleh dokter, Umar diperbolehkan pulang. Namun kondisi anaknya kembali memburuk sehingga ia harus membawa sang buah hati lagi ke rumah sakit yang sama. Kisah ini kemudian memicu diskusi di media sosial, terutama soal kualitas layanan rumah sakit di Banten.
RSUD Banten Dipuji Netizen
Publik pun mulai membandingkan layanan RS Hermina Ciruas dengan RSUD Banten. Salah satu akun, Tikaaputika, menyebut pelayanan di RSUD Banten jauh lebih baik. Ia bahkan menilai rumah sakit provinsi itu cukup responsif dalam membantu pasien yang kesulitan biaya. “Adik saya pasien tetap selama lima tahun. Pihak rumah sakit membuatkan BPJS PBI agar bisa berobat terus,” tulisnya.
Pujian serupa datang dari akun Wiii.id. Ia mengaku kagum dengan keramahan staf hingga satpam RSUD Banten. “Setiap kali turun di lobi, satpam langsung sigap membantu ibu saya yang sakit, menyediakan kursi roda, bahkan ikut mendorongnya. Berbeda dengan rumah sakit lain yang satpamnya cuek,” ungkapnya.
Tak hanya itu, akun Wahyu ajjh menyebut pelayanan rumah sakit ini “super mantap”, sementara Noer Azzah menilai prosedur di RSUD Banten tidak berbelit dan tidak mempersulit pasien. Komentar-komentar ini memperkuat kesan positif masyarakat terhadap layanan RSUD Banten.
Perbandingan yang Mencuri Perhatian
Fenomena ini menunjukkan bagaimana pengalaman pasien dan keluarga pasien berperan besar dalam membentuk citra rumah sakit. RS Hermina Ciruas memang sempat dikritik setelah kisah Tiara viral, sementara RSUD Banten justru mendapat banyak apresiasi karena pelayanan yang dinilai ramah, cepat, dan tidak ribet. Menurut warganet, faktor-faktor sederhana seperti empati, ketanggapan, dan kemudahan akses bisa menjadi penentu kualitas pelayanan kesehatan.
Kisah ini sekaligus menjadi pengingat bagi semua fasilitas kesehatan untuk terus meningkatkan mutu layanan. Pada akhirnya, kepuasan pasien tidak hanya ditentukan oleh kecanggihan fasilitas medis, tetapi juga sikap dan perhatian tenaga kesehatan terhadap kebutuhan mereka. (*)