fin.co.id - Situasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, kembali menjadi sorotan. Kepolisian Resort Pelabuhan Tanjung Priok mengerahkan 500 personel gabungan TNI dan Polri untuk mengantisipasi potensi aksi demonstrasi susulan yang dikhawatirkan mengganggu stabilitas kawasan vital nasional tersebut. Langkah ini tidak hanya sekadar pengamanan, tetapi juga sinyal tegas bahwa negara tak akan kompromi terhadap upaya yang berpotensi mengganggu jalur distribusi logistik.
500 Personel TNI-Polri Disiagakan di Titik Strategis
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah Hermindo Tobing, memastikan pihaknya menempatkan personel di berbagai titik rawan. Akses masuk pelabuhan, jalur distribusi logistik, hingga titik utama aktivitas bongkar muat dijaga ketat.
“Kami sudah menempatkan pasukan di beberapa lokasi rawan, termasuk akses masuk ke pelabuhan dan jalur utama distribusi logistik,” kata Kapolres Martuasah, Senin, 1 September 2025.
Instruksi Presiden Jadi Acuan
Pengerahan aparat ini bukan tanpa alasan. Martuasah menegaskan langkah tersebut sebagai tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto yang meminta aparat keamanan menjaga situasi tetap kondusif, serta menindak tegas pihak-pihak yang memicu kerusuhan.
“Langkah ini diambil untuk mendengarkan instruksi Presiden Prabowo yang meminta aparat menjaga keamanan dan menindak tegas pihak-pihak yang memicunya,” tegasnya.
Antisipasi Anarkisme, Ruang Dialog Tetap Dibuka
Kendati aparat disiagakan, Kapolres menekankan bahwa kepolisian tetap menghormati kebebasan berpendapat. Namun ia mengingatkan, tindakan anarkis yang merusak fasilitas umum atau menghambat distribusi barang di pelabuhan tidak akan ditoleransi.
“Kami tetap membuka ruang dialog bagi para pengunjuk rasa. Tapi apabila ada tindakan anarkis yang merusak fasilitas maupun mengganggu distribusi barang di pelabuhan, tentu akan kami tindak sesuai aturan hukum,” ujarnya.
Sinergi TNI-Polri Kawal Objek Vital Nasional
Selain aparat kepolisian, unsur TNI juga dilibatkan dalam operasi pengamanan ini. Menurut AKBP Martuasah, kehadiran TNI sangat penting untuk memperkuat stabilitas di kawasan yang berstatus sebagai objek vital nasional.
“Kami memastikan pelabuhan tetap aman, karena ini menyangkut jalur distribusi logistik nasional. Apabila terganggu, dampaknya bisa sangat luas,” jelasnya.
Kondisi Terkini di Lapangan
Hingga saat ini, kondisi Pelabuhan Tanjung Priok masih terpantau normal. Aktivitas bongkar muat kapal berjalan lancar, dan aparat gabungan TNI-Polri tetap siaga penuh selama beberapa hari ke depan. Semua langkah ini diambil agar roda distribusi logistik nasional tidak terhenti akibat potensi gejolak di lapangan.
Langkah preventif ini sekaligus menjadi ujian ketegasan aparat dalam menyeimbangkan hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat dengan kewajiban negara menjaga kepentingan umum yang lebih besar. (Hasyim Ashari)