Video Viral! Lopo Aris Wibowo, Perangkat Desa Grobogan yang Pamer Mobil dan Banjir Kritik

fin.co.id - 20/08/2025, 14:32 WIB

Video Viral! Lopo Aris Wibowo, Perangkat Desa Grobogan yang Pamer Mobil dan Banjir Kritik

Lopo Aris Wibowo Minta Maaf Setelah Video Pamer Mobilnya Jadi Sorotan Publik. Image (Istimewa).

fin.co.id - Lopo Aris Wibowo belakangan menjadi sorotan publik setelah sebuah video singkat yang menampilkannya beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, perangkat desa asal Grobogan, Jawa Tengah, terlihat duduk di kursi penumpang sebuah mobil sambil melontarkan pernyataan yang memicu perdebatan di kalangan warganet.

Awalnya, rekaman itu terkesan biasa saja. Lopo Aris Wibowo yang kala itu mengenakan batik KORPRI tampak santai di dalam mobil bersama rekannya, Dedi, yang sedang menyetir.

Namun, ucapannya kemudian menimbulkan kontroversi. Ia menyebut soal gaji perangkat desa yang hanya Rp2 juta, lalu membandingkannya dengan mobil yang mereka tumpangi.

“Kalah gaji menang gaya. Perangkat desa gaji Rp2 juta, mobil’e…,” ujar Lopo dalam video tersebut. Ia pun menambahkan kalimat lain yang terkesan menantang warganet, “Piye menurutmu? Sing komen-komen neng kono ngenyeki perangkat desa, iki lho mobil’e koyo ngene.”

Ungkapan itu langsung memicu reaksi beragam. Sebagian warganet menganggap pernyataan Lopo Aris Wibowo sekadar lucu-lucuan, namun tak sedikit pula yang menilai ucapannya arogan dan kurang pantas, mengingat statusnya sebagai perangkat desa yang membawa nama instansi pemerintah.

Melihat videonya viral dan memancing kritik, Lopo Aris Wibowo akhirnya buka suara. Dalam keterangannya, ia menegaskan bahwa video tersebut dibuat hanya untuk candaan.

“Dengan adanya video yang sangat viral, saya pribadi sangat merasa bersalah. Saya berharap masyarakat Indonesia bersedia memaafkan saya,” ungkapnya.

Lopo menambahkan, mobil yang ditampilkan dalam video itu sebenarnya bukan miliknya. Kendaraan tersebut milik rekannya, Dedi, yang memiliki usaha perkebunan tebu di luar pekerjaannya sebagai perangkat desa. Ia pun mengaku telah dipanggil pihak desa untuk memberikan klarifikasi terkait kejadian ini.

Meski permintaan maaf sudah disampaikan, perdebatan di media sosial tak lantas mereda. Ada yang menilai Lopo Aris Wibowo harus lebih bijak dalam bersikap, sementara yang lain berpendapat bahwa video tersebut tak perlu dibesar-besarkan karena dibuat hanya dalam konteks bercanda.

Kontroversi yang melibatkan Lopo Aris Wibowo ini menjadi pelajaran penting tentang bagaimana ucapan di ruang publik, terutama di media sosial, dapat berdampak luas.

Bagi perangkat desa maupun aparatur pemerintah lainnya, menjaga sikap tetaplah penting agar tidak menimbulkan salah paham di tengah masyarakat.

Aries Setianto
Penulis