Fast Boat Terbalik di Perairan Sanur: 2 WNA Tewas, 1 ABK Masih Dicari

fin.co.id - 06/08/2025, 16:19 WIB

Fast Boat Terbalik di Perairan Sanur: 2 WNA Tewas, 1 ABK Masih Dicari

Fast Boat yang terbalik di perairan Sanur, Bali - Dok. Istimewa -

fin.co.id - Sebuah kecelakaan laut terjadi di perairan Bali pada Selasa, 5 Agustus 2025. Kapal cepat Dolphin II yang mengangkut 75 wisatawan dari Pelabuhan Nusa Penida menuju Pelabuhan Sanur, Denpasar, terbalik akibat dihantam ombak besar. Peristiwa ini menyebabkan dua warga negara asing (WNA) asal China meninggal dunia dan satu anak buah kapal (ABK) masih dalam pencarian.

Apa yang Terjadi dan Kapan?

Insiden bermula sekitar pukul 14.30 WITA saat kapal Dolphin II bertolak dari Pelabuhan Nusa Penida. Sekitar 45 menit kemudian, saat kapal mendekati alur masuk Pelabuhan Matahari Terbit Sanur, ombak besar menghantam bagian belakang kapal. Meski nakhoda sempat mencoba mengendalikan kapal, ombak susulan yang lebih tinggi membuat kapal terbalik.

Menurut Kepala KSOP Kelas II Benoa, Aprianus Hangki, dalam situasi darurat tersebut ABK sempat mengeluarkan dua rakit penyelamat dan membagikan jaket pelampung kepada para penumpang. Nakhoda dan ABK lalu berupaya mengevakuasi penumpang ke tepi pantai menggunakan rakit.

Siapa Korban dalam Kecelakaan Ini?

Dua korban tewas adalah WNA asal China bernama Shio Quo Hong (20) dan Hanqing Yu (37). Sementara itu, satu ABK bernama I Kadek Adi Jaya Dinata (23), warga asal Denpasar, hingga kini masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, mengatakan bahwa 73 penumpang lainnya berhasil diselamatkan dan telah dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Apa Penyebab Kapal Terbalik?

Aprianus Hangki menegaskan bahwa kecelakaan ini murni disebabkan oleh cuaca buruk yang datang tiba-tiba. Ombak tinggi yang tidak terprediksi membuat nakhoda tidak sempat mengantisipasi kondisi darurat tersebut. "Ketika nakhoda mau mengendalikan, kapal itu tidak bisa dikendalikan lagi dengan ombak yang langsung menimpa kapal sehingga kapal langsung terbalik," jelasnya.

Berdasarkan dokumen pelayaran, kapal Dolphin II memiliki kapasitas maksimal 75 penumpang dan dilengkapi 5 ABK.

Bagaimana Tindakan Penanganan Korban?

Fast Boat Terbalik di Perairan Sanur: 2 WNA Tewas, 1 ABK Masih Dicari

Tim Basarnas memberikan pertolongan terhadap korban Fast boat Dolphin II yang terbalik di Perairan Sanur, Bali - Dok. Basarnas Bali -

Seluruh penumpang yang selamat langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Kepala Kantor PT Jasa Raharja Wilayah Bali, Benyamin Bob Panjaitan, juga memastikan bahwa pihaknya akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban luka. Untuk korban tewas, masing-masing ahli waris akan menerima santunan sebesar Rp50 juta.

"Kalau untuk kompensasi terhadap yang luka, itu kita memberikan penggantian biaya perawatan maksimum sebesar Rp20 juta. Kalau untuk yang santunan kepada yang meninggal Rp50 juta," ujar Benyamin.

Upaya Pencarian Masih Dilakukan

Hingga saat ini, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap ABK yang dilaporkan hilang. Pencarian dilakukan di sekitar lokasi kapal terbalik dengan melibatkan berbagai unsur seperti Basarnas, TNI AL, dan relawan lokal.

Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden laut di wilayah perairan wisata Bali. Perubahan cuaca ekstrem yang tidak terduga menjadi tantangan besar dalam keselamatan pelayaran, terutama di jalur wisata seperti Nusa Penida – Sanur.

Kecelakaan kapal Dolphin II menjadi peringatan serius terkait keselamatan wisata laut di Bali. Meski mayoritas penumpang berhasil diselamatkan, insiden ini menelan dua korban jiwa dan menyisakan satu ABK yang masih hilang. Penanganan cepat dari tim SAR dan Jasa Raharja telah diberikan, namun evaluasi terhadap keselamatan pelayaran di jalur padat wisatawan ini menjadi hal yang mendesak dilakukan. (*)

Sigit Nugroho
Penulis