Kesehatan . 02/08/2025, 13:01 WIB

ASI Eksklusif Bukan Pilihan, Tapi Hak! BMHS Bongkar Fakta Risiko Anak Malnutrisi Tanpa Ruang Laktasi

Penulis : Sigit Nugroho
Editor : Sigit Nugroho

fin.co.id – PT Bundamedik Tbk (BMHS) kembali menunjukkan komitmennya untuk membangun generasi sehat lewat penyelenggaraan Bunda Parenting Convention di Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2025. Acara ini digelar dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional dan World Breastfeeding Week 2025 dengan mengusung tema “Prioritise Breastfeeding: Creating Sustainable Support Systems”.

Konvensi ini bukan sekadar forum edukasi, tapi juga ajang advokasi menyusui yang menggandeng para Ibu, ayah, manajemen kantor, dan tenaga kesehatan profesional dari jaringan RS Bunda Group. Fokus utamanya? Menekankan pentingnya support system yang solid bagi Ibu menyusui demi memastikan tumbuh kembang optimal anak di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Dukungan untuk Ibu menyusui tidak cukup hanya dari rumah, tapi juga harus hadir di lingkungan kerja. Ini penting demi keberlangsungan ASI eksklusif,” tegas Agus Heru Darjono, Presiden Direktur BMHS.

Menurut data Kemenkes 2023, lebih dari 60% Ibu bekerja kesulitan memberi ASI setelah kembali bekerja, karena tak tersedia ruang laktasi. Bahkan studi Health Collaborative Center (HCC) mengungkap, anak dari Ibu yang tak punya akses ruang laktasi lebih rentan mengalami malnutrisi.

Melihat fakta tersebut, BMHS telah menerapkan kebijakan dan menyediakan ruang laktasi di seluruh RS Bunda Group, termasuk untuk karyawannya sendiri. Studi internal menunjukkan, 88,3% Ibu pengguna ruang laktasi mampu mencukupi kebutuhan ASI untuk anak mereka. Sebaliknya, anak dari Ibu tanpa akses ruang laktasi punya risiko empat kali lebih tinggi alami malnutrisi.

dr. Elizabeth M., M.Kes, Chief of Medical, Nursing & Quality Officer BMHS, menegaskan bahwa ASI bukan hanya soal nutrisi, tapi juga hak anak dan pondasi perkembangan emosional yang kuat. “Penyediaan ruang laktasi itu bentuk penghormatan terhadap hak anak mendapatkan nutrisi terbaik.”

Sementara itu, dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS (dr. Tiwi) dari RSIA Bunda Jakarta menegaskan, “ASI eksklusif selama enam bulan bukan pilihan, tapi kebutuhan dasar anak. Tanpa support system, Ibu menyusui akan kesulitan, dan dampaknya bisa jangka panjang.”

dr. Tiwi juga menyoroti pentingnya persiapan sejak masa kehamilan melalui layanan antenatal care (ANC). Kolaborasi antara dokter anak, konselor laktasi, psikolog hingga dokter kandungan menjadi pendekatan menyeluruh yang ditawarkan BMHS lewat Bunda Parenting Convention.

Konvensi ini menghadirkan beragam sesi edukatif, di antaranya:

  • Talkshow ASI dan 1000 HPK bersama dr. Klara Yuliarti (Sp.A) dan dr. Aditya Kusuma (Sp.OG).
  • Memahami Sensori & Karakter Anak oleh dr. Luh Karunia dan psikolog Jovita A. Murhanjati.
  • MPASI dan Cegah Sulit Makan bareng dr. Tiwi dan dr. Dimple Nagrani.
  • Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak bersama Prof. Rini Sekartini dan dokter spesialis anak dari RS Bunda Group.
  • Workshop “Ayah Jago Bonding”, interaktif untuk ayah sebagai support utama Ibu menyusui.

Semua inisiatif ini berangkat dari filosofi “Because Family Matters” yang terus diusung BMHS untuk menciptakan ekosistem kesehatan keluarga yang lebih berkelanjutan. Dengan dukungan menyeluruh, BMHS yakin menyusui bisa menjadi norma, bukan sekadar anjuran. (*)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com