fin.co.id – Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Partai Demokrat, H. Saeful Bachri S.H., M.A.P., melanjutkan kegiatan resesnya dengan menyerap berbagai aspirasi dan keluhan dari masyarakat, termasuk persoalan perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) dan tantangan pemasaran produk pertanian.
Lambatnya Penanganan Rutilahu dan Permintaan Peningkatan Anggaran
Salah seorang warga Desa Malasari, Imas, mengungkapkan keluhannya mengenai lamanya proses pengajuan perbaikan Rutilahu untuk ibunya.
Menanggapi hal ini, H. Saeful Bachri mengakui bahwa program Rutilahu merupakan bantuan pemerintah yang baik, namun ia menyoroti kecilnya pagu anggaran.
"Program Rutilahu itu bagus, bantuan dari pemerintah. Namun, pagu anggarannya terlalu kecil, anggarannya harus besar supaya warga yang mendapatkan Rutilahu banyak dan tidak menjadi kecemburuan," ujar H. Saeful,
menekankan perlunya peningkatan alokasi dana agar lebih banyak masyarakat dapat terbantu dan meminimalisir potensi kesenjangan.
Sementara itu, Iwan, seorang warga Desa Campaka, menyampaikan keluhan mengenai anjloknya harga jual hasil pertanian mereka.
"Produk-produk pertanian kami terkendala pemasaran harga yang anjlok. Semoga Pak Haji Saeful bisa membantu pemasaran pertanian," harap Iwan.
Menanggapi keluhan tersebut, H. Saeful Bachri menjelaskan inisiatif pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yaitu peluncuran Koperasi Merah Putih di setiap desa.
Ia menyebutkan bahwa setiap koperasi akan mendapatkan modal antara Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar yang harus dikelola oleh desa.
"Salah satunya bisa ambil komoditi desa yang bisa dikelola oleh koperasi itu untuk menghindari tengkulak. Itu sudah bagus tujuannya, tinggal kita kawal," jelas H. Saeful.
H. Saeful Bachri juga berkomitmen untuk mengawal Dinas Koperasi Jawa Barat agar tidak lepas tangan dalam melatih Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola Koperasi Merah Putih.
Selain itu, H. Saeful Bachri juga menyarankan pemanfaatan media sosial sebagai ujung tombak pemasaran produk pertanian.
"Media sosial juga jadi ujung tombak pemasaran produk pertanian Pak Iwan di Desa Campaka supaya market tidak hanya ke satu perusahaan saja," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa dirinya juga kerap mengadakan pelatihan pemasaran UMKM melalui media sosial, termasuk untuk mengangkat potensi pertanian di Cimaung.