Ragam . 28/07/2025, 11:38 WIB
fin.co.id — Di tengah tren penurunan harga batu bara dan tekanan operasional akibat lonjakan biaya bahan bakar, pelaku industri pertambangan dituntut untuk menemukan strategi efisiensi baru demi menjaga produktivitas dan profitabilitas.
Tantangan tersebut menjadi fokus dalam seminar teknis “Optimalisasi Efisiensi di Pertambangan Batubara: Strategi dan Teknologi untuk Peningkatan Produktivitas”, yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Lubricants pada 16 Juli 2025 lalu di Novotel Balikpapan.
Seminar ini menyoroti pentingnya transformasi digital, manajemen alat berat berbasis data, dan teknologi pelumasan canggih dalam menciptakan operasi tambang yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan.
“Efisiensi operasional tidak lagi hanya soal mengurangi biaya, tapi tentang bagaimana kita merancang ulang proses kerja dengan pendekatan yang lebih cerdas, digital, dan terintegrasi,” ujar Nugroho Setyo Utomo, VP Marketing PT Pertamina Lubricants, yang juga bertindak sebagai moderator acara.
Hasil diskusi seminar menyebutkan bahwa salah satu komponen utama penyumbang tingginya operasional industri batubara adalah pengoperasian armada dan alat berat.
Andri Heryadi, Head of Tire Engineer dari PT Masabaru Gunapersada, menggarisbawahi pentingnya optimalisasi ban armada dan alat berat sebagai salah satu komponen strategis. Menurut mereka, overload yang umum terjadi di lapangan menyebabkan umur ban berkurang hingga 30%.
Solusinya adalah dengan penggunaan ban berkapasitas lebih tinggi dan penerapan teknologi iTrack untuk memantau tekanan, suhu, dan distribusi beban secara langsung. Hasilnya, umur pakai ban meningkat, risiko kecelakaan menurun, dan efisiensi keseluruhan dapat dijaga.
Sementara menurut Nugroho, Pertamina Lubricants menegaskan pelumas berkualitas tinggi juga memiliki peran vital dalam mendukung efisiensi dan kinerja alat berat. Teknologi pelumasan modern bukan hanya menjaga stabilitas mesin dalam berbagai kondisi kerja ekstrem, tetapi juga membantu memperpanjang masa pakai komponen dan mengurangi frekuensi perawatan.
Menurut Nugroho, “Pelumas mungkin hanya menyumbang 3% dari total biaya pemeliharaan, namun memiliki peran krusial dalam mengendalikan hingga 70% kegagalan mekanis yang dapat dicegah. Sebagian besar kegagalan mesin justru disebabkan oleh kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan pelumas (43%) serta kesalahan perakitan dan penyelarasan komponen (27%). Dengan sistem pelumasan yang dikelola dengan baik, perusahaan dapat meminimalkan kerusakan, mengurangi downtime, dan meningkatkan keandalan serta efisiensi operasional secara signifikan.”
Dalam kesempatan yang sama PT Gaya Makmur Mobil (GMM) menyampaikan solusi pemanfaatan teknologi digital sebagai bagian dari strategi efisiensi. Mereka memperkenalkan Fleet Management System (FMS) dan telematika berbasis cloud untuk mengatasi idle time, konsumsi BBM tinggi, dan potensi kecelakaan. Sistem ini dilengkapi dengan fitur Advanced Emergency Braking System (AEBS) dan analisis perilaku pengemudi berbasis data real-time untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi armada.
Menurut Teguh Sapto Subroto, Operation Director PT Putra Perkasa Abadi (PPA), efisiensi tidak bisa dilepaskan dari keandalan alat berat. Menurut mereka, melalui integrasi FMS dan Vehicle Health Management System (VHMS), perusahaan mampu merencanakan distribusi beban, melakukan perawatan preventif dan prediktif, serta mengukur produktivitas alat secara real-time. Strategi ini bukan hanya meningkatkan akurasi keputusan, tetapi juga menurunkan human error dan biaya operasional secara signifikan.
Seminar ini dihadiri oleh lebih dari 80 peserta dari berbagai perusahaan kontraktor pertambangan terkemuka. Dengan membuka ruang diskusi lintas sektor, Pertamina Lubricants berharap seminar ini menjadi titik tolak kolaborasi yang lebih luas dalam mendorong produktivitas dan efisiensi operasional tambang Indonesia. *
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com