Ribka PDIP Diduga Sindir Jokowi Sekarang Sudah Error: ya Itu Nasib Namanya

fin.co.id - 28/07/2025, 08:20 WIB

Ribka PDIP Diduga Sindir Jokowi Sekarang Sudah Error: ya Itu Nasib Namanya

Ribka Tjiptaning

fin.co.id - Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning menilai, peristiwa Kudatuli 27 Juli 1996 merupakan tonggak penting dalam sejarah demokrasi di Indonesia.

Ribka mengatakan, peristiwa tersebut membuka jalan bagi berbagai kalangan bawah untuk tampil memimpin bangsa ini.

Pernyataan Ribka Tjiptaning ini disampaikan dalam acara peringatan 29 tahun tragedi penyerangan Kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro, Jakarta.

"Tanpa Kudatuli, tanpa 27 Juli tidak ada reformasi. Tidak ada demokratisasi yang kita perjuangkan, 27 Juli tonggak reformasi. Tidak ada 27 Juli, tidak ada anak buruh menjadi anggota DPR. Tidak ada 27 Juli, Bonnie tidak jadi anggota DPR. Tidak ada 27 Juli, tidak ada anak petani jadi gubernur," kata Ribka.

Dia pun lantas diduga menyindir mantan Presiden ke-7 Jokowi, yang dia sebut sebagai anak tukang kayu yang kini telah error.

"Tidak ada 27 Juli, tidak ada anak tukang kayu jadi presiden. Walaupun sekarang sudah error. Ya, itu nasib namanya," ujar Ribka.

Ribka lalu mengingatkan para kader PDI agar tidak menjadi pengkhianat partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.

Dia menyebut kader semacam itu perlu diawasi agar tidak menjadi pengkhianat.

"Teman-teman sekalian, tugas kita sebagai kader mengawasi ini, depan belakang, di sisi Ibu Megawati. Siapa yang menjadi pengkhianat, kita culik sama-sama. Tuh dia, enak banget dia masuk, sudah menang partai sehingga menjadi enak banget dikasih karpet merah. Dia tidak tahu perjuangan kita dulu berdarah-darah," ucapnya.

Untuk itu, dia meminta agar partai lebih selektif dalam memilih dan menilai kader ke depan.

"Masih banyak kawan-kawan ini yang tidak pernah jadi penguasa, tidak pernah menikmati kemenangan tapi tetap loyal, tetap setia. Partai kalah dulu, ranting. Menang tetap ranting. Kalah lagi, ranting. Menang lagi, ranting. Punya presiden, masih ranting. Masih susah makan. Tidak punya rumah. Kita bukan iri sama mereka yang sukses tapi tolong yang sukses itu karena partai," jelasnya.

Dia pun menyerukan agar sejarah Kudatuli terus diingat, terutama oleh generasi muda PDIP dan para anggota dewan.

"Ingat sejarah 27 Juli ini. Kan masih banyak anggota DPR yang tidak tahu apa Kudatuli itu, apa Diponegoro 58 itu. Kita minta supaya DPP, supaya partai ini juga agak selektif untuk menilai orang, menilai kader," pungkas Ribka.

Afdal Namakule
Penulis