fin.co.id - Setelah diguncang gempa berkekuatan magnitudo 6,0 pada Kamis malam, 24 Juli 2025, sejumlah warga di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, memilih berjaga-jaga di luar rumah. Mereka khawatir akan kemungkinan gempa susulan yang masih dapat terjadi sewaktu-waktu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa sejauh ini belum ditemukan adanya korban jiwa akibat gempa tersebut. Namun, proses verifikasi dan pendataan masih terus dilakukan di lapangan.
“Hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa, namun proses pendataan masih berlangsung karena terdapat gangguan listrik dan jaringan komunikasi di beberapa wilayah,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Jumat 25 Juli.
Data sementara yang dihimpun BNPB mengungkapkan bahwa satu unit rumah dilaporkan roboh di sekitar lokasi pusat gempa. Selain itu, terdapat tiga rumah lain yang mengalami kerusakan ringan, masing-masing terletak di Desa Tokilo dan Tindoli, Kecamatan Pamona Tenggara, serta Desa Pendolo, Kecamatan Pamona Selatan.
Guncangan utama dilaporkan terjadi pada pukul 20.06 WIB, dengan pusat gempa berada di daratan wilayah Poso pada kedalaman 10 kilometer. Titik episenter berada pada koordinat 2,01° Lintang Selatan dan 120,78° Bujur Timur.
Berdasarkan analisis mekanisme sumber dari BMKG, gempa termasuk dalam kategori dangkal dan dipicu oleh aktivitas sesar aktif di zona Sesar Poso, dengan tipe pergerakan geser atau strike-slip.
BMKG juga mencatat adanya rangkaian gempa susulan. Hingga pukul 20.40 WIB, terjadi setidaknya 11 kali gempa susulan, dengan magnitudo tertinggi mencapai 5,5 dan yang terendah 2,4.
Guncangan gempa terasa di berbagai wilayah dengan tingkat intensitas berbeda. Di Poso, Kolonodale, dan Mangkutana, getaran mencapai intensitas IV–V MMI, yang berarti sebagian besar warga merasakannya. Sementara itu, di Palopo, Toraja, Mappadeceng, dan Bungku, skala guncangan berada di tingkat III–IV MMI. Di Palu, getaran terasa ringan pada skala II–III MMI.
Meski gempa cukup kuat, BMKG memastikan tidak ada ancaman tsunami akibat kejadian ini. Warga pun diminta untuk tetap waspada dan tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.