Tekno . 22/07/2025, 08:00 WIB
fin.co.id - Dalam dunia fotografi mobile yang terus berkembang, sensor kamera menjadi salah satu elemen kunci yang menentukan kualitas foto. Dua sensor Sony terbaru yang mulai banyak diadopsi oleh ponsel kelas menengah dan flagship adalah Sony IMX906 dan Sony IMX882.
Keduanya sama-sama menawarkan resolusi 50MP, namun memiliki pendekatan teknologi yang berbeda. IMX906 mengandalkan ukuran sensor yang lebih besar dan teknologi pixel binning untuk menangkap cahaya lebih banyak, sementara IMX882 hadir dengan desain stacked sensor yang lebih efisien dalam pemrosesan gambar.
Sony IMX906 mulai digunakan pada ponsel-ponsel seperti Honor 100 Pro, OnePlus Ace 5 Pro, dan Redmi K70 Ultra. Sensor ini dirancang untuk menangkap gambar dengan detail tinggi, terutama dalam kondisi minim cahaya.
Sementara itu, Sony IMX882 menjadi andalan pada perangkat seperti Vivo V30e dan beberapa lini Redmi dan OnePlus yang lebih terjangkau. Sensor ini memanfaatkan teknologi stacked CMOS yang memungkinkan pengolahan gambar lebih cepat dan sensitivitas cahaya lebih baik dalam tubuh sensor yang lebih kecil.
Perbedaan utama antara keduanya terletak pada ukuran sensor dan teknologi pengolahan gambar. IMX906 memiliki ukuran sensor 1/1.56 inci dengan ukuran piksel efektif 2.0µm berkat teknologi 4-in-1 pixel binning.
Sementara IMX882 sedikit lebih kecil, 1/1.95 inci dengan ukuran piksel asli 0.8µm, namun memiliki efisiensi tinggi karena desain stacked-nya. Kedua sensor ini sama-sama mendukung kamera utama 50MP, tapi masing-masing menargetkan segmen pasar yang berbeda.
Sony IMX906 memiliki keunggulan dalam hal ukuran sensor yang lebih besar, yang secara teori mampu menangkap cahaya lebih banyak. Hal ini sangat penting untuk fotografi malam hari (low-light).
Dengan teknologi pixel binning, sensor ini mampu menghasilkan piksel virtual sebesar 2.0µm, yang memberikan noise lebih rendah dan warna lebih tajam pada malam hari. Dukungan fitur OIS (optical image stabilization) juga menambah stabilitas dan kualitas saat merekam video atau mengambil gambar dalam kondisi bergerak.
Di sisi lain, IMX882 lebih mengandalkan teknologi stacked CMOS, yaitu struktur sensor yang memisahkan lapisan piksel dan lapisan sirkuit untuk meningkatkan efisiensi cahaya dan kecepatan proses. Meski ukuran pikselnya lebih kecil (0.8µm), kemampuan stacked ini memberikan kecepatan shutter yang lebih cepat dan sensitivitas yang cukup untuk fotografi sehari-hari. Vivo sendiri mengklaim bahwa IMX882 pada V30e mampu meningkatkan performa low-light hingga 30% dibandingkan generasi sebelumnya.
IMX906 umumnya ditemukan pada ponsel kelas menengah atas hingga flagship yang lebih mementingkan kualitas kamera, seperti OnePlus Ace 5 Pro. Sensor ini sudah dilengkapi OIS dan teknologi seperti "Shadow-Free Snapshot", cocok untuk pengguna yang sering mengambil gambar dalam kondisi kompleks, seperti malam hari atau subjek bergerak cepat.
Sebaliknya, IMX882 lebih populer pada smartphone kelas menengah karena efisiensi daya dan biaya produksinya. Ia memang tidak selalu disertai dengan OIS, namun kemampuannya dalam menangani cahaya tetap baik berkat struktur stacked dan software pengolahan citra yang mendukung.
Jika kamu mencari smartphone dengan kemampuan kamera yang lebih unggul dalam berbagai kondisi cahaya, khususnya malam hari, maka Sony IMX906 adalah pilihan yang lebih baik. Ukuran sensor yang lebih besar, piksel binning, dan adanya OIS menjadikannya unggul dalam menangkap gambar yang tajam dan stabil.
Namun, jika kamu menginginkan sensor efisien dengan performa stabil untuk penggunaan harian dalam smartphone dengan harga lebih terjangkau, maka Sony IMX882 sudah lebih dari cukup. Teknologi stacked CMOS-nya memberikan kecepatan dan sensitivitas yang baik, terutama pada smartphone mid-range terbaru.
Keduanya adalah sensor berkualitas, hanya saja dibangun untuk target pengguna dan kebutuhan yang berbeda. *
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com