fin.co.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, angkat bicara soal hasil undian atau drawing putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang melibatkan Timnas Indonesia. Drawing tersebut digelar di markas Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Kamis, 17 Juli 2025.
Dalam hasil undian, Indonesia tergabung di Grup B bersama dua tim kuat asal Timur Tengah, yakni Arab Saudi dan Irak. Sementara Grup A dihuni oleh Qatar, Uni Emirat Arab, dan Oman. Format pertandingan akan mempertemukan runner-up dari masing-masing grup dalam dua laga pada 13 dan 18 November 2025 mendatang.
Respon Publik Terbelah Soal Hasil Undian
Usai pengumuman hasil undian, respons publik terhadap peluang Indonesia pun terbagi dua. Erick mengakui banyak pengamat dan suporter menyampaikan komentar beragam—dari yang pesimis hingga yang tetap optimistis.
"Saya melihat kemarin setelah drawing, banyak pengamat membuat penilaian. Ada yang pesimis, ada juga yang optimis," kata Erick saat ditemui di Jakarta, Jumat, 18 Juli 2025.
Sebagian keraguan muncul karena peringkat FIFA tim-tim lawan terbilang lebih tinggi. Arab Saudi, misalnya, berada di peringkat ke-59 dunia, sementara Irak tidak jauh berbeda. Di sisi lain, Indonesia masih berupaya mengejar posisi terbaik di kancah internasional.
Erick Yakin Dukungan Fans Jadi Modal Kuat
Meski banyak komentar negatif, Erick tetap menaruh kepercayaan besar pada kemampuan Timnas Indonesia. Ia yakin semangat para pemain Garuda akan tetap berkobar, apalagi jika didukung penuh oleh suporter dari akar rumput.
"Kalau saya yakin, fans di level akar rumput memberikan dukungan luar biasa kepada Tim Nasional," ujarnya.
Erick yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu menyebut bahwa yang paling penting saat ini adalah menjaga semangat tim, bukan justru mematahkan moral mereka dengan hujatan.
Erick Minta Jangan Hujat Pemain dan Pelatih
Lebih lanjut, Erick mengimbau agar masyarakat, khususnya warganet, tidak melontarkan hujatan kepada para pemain maupun pelatih Timnas Indonesia. Ia meminta segala bentuk kekecewaan lebih baik dilimpahkan kepadanya secara pribadi.
"Saya cuma berpesan, tolong hujat saya, kritik saya tidak masalah. Tapi tolong jangan pecahkan Tim Nasional," tegas Erick.
Ia menegaskan bahwa saat ini PSSI dan pelatih Patrick Kluivert sedang berupaya maksimal mengembalikan kejayaan Merah Putih. Timnas Indonesia telah menjalani empat pertandingan penting di bawah asuhan Kluivert, dan proses pembenahan masih terus berjalan.
"Saya, Erick Thohir, dihujat tidak apa-apa. Tapi tim nasional mohon didukung dengan segala dinamika prestasinya," ucapnya lagi.
Erick juga menyentil komentar negatif yang dilontarkan kepada Timnas U-23 dan U-17. Menurutnya, pemain muda perlu diberi ruang untuk berkembang, bukan dicela saat mereka menghadapi kesulitan di lapangan.
"Tolong tim nasionalnya dijaga. Yang U-23 lagi main, dihujat. Sepi. Kan kasihan yang U-17 main," sambung Erick.
Pentingnya Dukungan Kolektif untuk Bangkit
Pesan utama Erick Thohir dalam pernyataannya adalah pentingnya dukungan kolektif dari seluruh lapisan masyarakat. Ia percaya bahwa hanya dengan semangat persatuan dan dukungan penuh dari suporter, Timnas Indonesia bisa melewati tantangan berat di kualifikasi dan meraih hasil membanggakan. (Dimas Rafi)