fin.co.id - Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juli 2025, Pusat Budaya Alam Nusantara (PUSBATARA) menggelar seminar kolaboratif bertema “Sehatkan Raga, Lestarikan Semesta – Bersama PUSBATARA, Bumi Pun Terjaga.” Kegiatan edukatif ini berlangsung di area hijau PUSBATARA seluas 25 hektar yang berlokasi di Parung Panjang, Legok, Banten.
Seminar ini berhasil menarik minat 84 peserta yang datang dari berbagai latar belakang, mulai dari pegiat lingkungan, praktisi kesehatan, pelaku usaha lokal, hingga keluarga muda yang tertarik dengan gaya hidup alami. PUSBATARA memadukan isu kesehatan tubuh dengan prinsip keberlanjutan lingkungan, menciptakan suasana reflektif sekaligus sarat inspirasi.
Menjawab Tantangan Kesehatan dan Lingkungan
Kegiatan ini menjadi ruang diskusi mendalam tentang keterkaitan antara kesehatan manusia dan kelestarian alam. PUSBATARA menekankan bahwa perubahan menuju bumi yang lebih sehat dapat dimulai dari hal paling mendasar, yakni tubuh manusia. Gaya hidup sehat, pola konsumsi bijak, hingga pengelolaan sampah organik menjadi fokus utama diskusi.
Peran Sistem Pencernaan dalam Gaya Hidup Sehat
Seminar diawali dengan paparan dr. Lusia Anggraini, MPH, Pemerhati Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Holistik. Dalam materinya, dr. Lusia mengungkap betapa pentingnya menjaga kesehatan sistem pencernaan, terutama mikrobioma usus, yang berperan besar dalam menunjang imunitas tubuh. Ia menjelaskan bahwa pencernaan yang sehat menjadi fondasi tubuh yang kuat, berdaya tahan, dan mendukung pola hidup alami yang selaras dengan prinsip ekologi.
“Kami tidak hanya berbicara tentang perubahan, kami menciptakan ruang untuk merasakannya. Melalui tubuh yang sehat dan gaya hidup yang sadar, masyarakat bisa menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton,” tutur dr. Lusia di hadapan para peserta.
Demo Pembuatan Jus Probiotik
Materi dr. Lusia kemudian diperkuat oleh Ivonne Setiawati, S.I.Kom., M.M., yang merupakan praktisi lingkungan sekaligus edukator gaya hidup sehat. Ivonne memperkenalkan JusPro, yaitu jus probiotik yang bisa dibuat dengan bahan lokal dan mudah ditemukan di rumah. Demo pembuatan JusPro menjadi bukti nyata bahwa gaya hidup sehat tidak selalu mahal ataupun rumit.
Solusi Lingkungan Dimulai dari Rumah
Selain membahas kesehatan tubuh, seminar PUSBATARA juga menyoroti persoalan lingkungan, khususnya pengelolaan sampah organik di rumah tangga. Ivonne kembali tampil membawakan materi tentang bahaya sampah yang tidak terkelola serta mempraktikkan penggunaan produk alami seperti Biowash dan teknik “olah sampah 1 detik.”
Melalui demo interaktif, Ivonne ingin membuktikan bahwa perubahan gaya hidup lebih ramah lingkungan bisa dimulai dari dapur rumah sendiri. Langkah-langkah kecil dalam memilah dan mengolah sampah menjadi kontribusi nyata untuk bumi.
Inspirasi dari Komunitas Binaan
Seminar semakin berwarna dengan testimoni dari beberapa komunitas binaan PUSBATARA yang telah menjalankan program lingkungan bersih dan pertanian organik. Cerita-cerita inspiratif ini menunjukkan bahwa perubahan menuju keberlanjutan bisa dimulai dari komunitas kecil dengan tindakan sederhana sehari-hari.
PUSBATARA: Memadukan Budaya, Lingkungan, dan Edukasi
PUSBATARA berdiri sebagai pusat edukasi, pelestarian budaya, dan pembelajaran gaya hidup alami. Dengan luas 25 hektar, kawasan ini menjadi ruang hidup yang memadukan kegiatan formal dan non-formal. Selain sebagai pusat edukasi lingkungan, PUSBATARA juga menjadi panggung untuk melestarikan keragaman budaya Nusantara.
Suasana acara pun makin meriah berkat penampilan kesenian yang disajikan di sela-sela seminar. Seni budaya dihadirkan sebagai wujud harmoni antara alam, kesehatan, dan warisan budaya.
Menjadi Bagian dari Solusi
Melalui seminar ini, PUSBATARA menegaskan komitmennya sebagai wadah edukasi dan aksi nyata demi bumi yang lebih sehat. Bagi PUSBATARA, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan langkah berkelanjutan untuk membangun masyarakat yang lebih peduli terhadap kesehatan diri, lingkungan, dan budaya sebagai identitas bangsa.
Acara ini membuktikan bahwa setiap individu memiliki peran penting untuk menjaga bumi. Langkah sederhana dalam menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan bisa menjadi awal perubahan besar demi masa depan yang lebih baik. (*)