Opini . 18/04/2025, 19:47 WIB

Gara-gara Takut difoto Ijazahnya, Trending 'Diploma Challenge' dan Animasi AI Ulympus Galia Medusa

Penulis : Khanif Lutfi
Editor : Khanif Lutfi

Oleh: Dr. KRMT Roy Suryo,, M.Kes

Netizen +62 memang sangat cerdas dan kreatif, Gara-gara ada yang (takut ?) tidak mau difoto Ijazahnya, padahal jelas-jelas komunitas yang ditunjukin adalah media "Istana Kutai Timur" yang sehari-hari sudah dikenal karena selalu nongkrong di depan rumah bekas presiden itu, ternyata melalui pengawalnya harus melucuti semua perangkat komunikasi dan dokumentasi awak media sebelumnya, Terwelu.

Apalagi seperti yang datang sebelumnya dari TPUA (Tim Pembela Ulama & Aktivis) dan TPIJ (Tim Pemburu Ijazah JkW) yang sejak pagi sudah tampak menggeruduk rumah di kawasan Sumber Solo itu, jangankan ditunjukin, karena justru dia beralasan "hanya mau melalukan didepan pengadilan" maka Ijazah-ijazah itu tetap disembunyikannya mungkin karena ketakutan akan dianalisis lagi dan terbukti banyak fenomena ilmiah aneh sebagaimana temuan faktual sebelumnya.

Bukan Netizen +62 kemudian kalau tidak memiliki ide-ide briliant untuk mempermalukan dan makin mengolok-olok sikap childish kemarin itu, karena sebenarnya persoalan yang sangat sepele ini tidak akan berkepanjangan kalau dia secara jujur mau dari dulu menunjukkan Ijazah Asli yang dimilikinya, Case closed, selesai. Namun karena ada kemungkinan dia sendiri yang senang membuat onar dan menikmati (?) rakyatnya gaduh seperti sekarang, maka terjadilah sampai sejauh ini.

Oleh karenanya kini di berbagai platform sosial media (Facebook, TikTok, Instagram hingga X / Twitter bahkan berbagai WAG) trending gerakan massal yang disebut sebagai "Diploma Challenge" alias Tantangan menampilkan Ijazah bahkan Foto Wisuda yang dimilikinya. Beramai-ramai orang dengan suka rela dan tanpa takut apapun seperti yang diatas, berani jujur untuk meng-upload atau memposting foto-foto Ijazah dan-atau Peristiwa wisuda yang dimilikinya.

Para pengupload Ijazah dan Foto Wisuda ini bukan orang sembarangan, mulai dari Masyarakat biasa (alias "Rakyat Jelata" kalai istilahnya juru bicara Istana) sampai ke Tokoh-tokoh nasional bahkan yang sudah bergelar Profesor saat ini. Selain itu sebagaimana saya tulis kemarin, ada juga yang memVideokan bagaimana replika Ijazah Proklamator Mohammad Hatta dipajang di Universitas Nederlandse Handels-Hoogeschool (NHH) yang sekarang dikenal sebagai Erasmus Universiteit Rotterdam. 

Tercatat ada nama Prof Tono Saksono (Pakar teknologi dari Geodesi UGM), Prof Saratri Wilnoyudho (Guru besar di Unnes, asal Geodesi UGM juga), Prof Zainal Arifin Mochtar (alias mas Uceng, Pakar Hukum Tata Negara UGM), Prof Anies Baswedan (Mantan Gubernur DKI, asal Ekonomi UGM) hingga ke Ustadz Abdul Somad Batubara (S-2 Institut Darul Hadits Hanasiah Marokko, S-3 Univ Islam Omdurman Sudan) dan masih banyak sosok lainnya, meramaikan "Diploma Challenge" ini. Sayapun menngunggah Ijazah S-1 Asli UGM dan Foto saat diwisuda oleh (saat itu) Dr Yahya Muhaimin dan Dekan Dr Ichlasul Amal tanggal 19/08/91 di Balairung UGM.

Lucunya sampai ada akun TikTok @matt_kampoeng yang membuat Film animasi sepanjang 2-menit 53-detik yang menceritakan kisah di Negeri Konoha dengan imajinasi sangat kreatif namun berdasarkan kisah nyata yang terjadi di suatu masa. Film animasi yang dibuat dengan kecerdasan buatan AI (Artificial Intelligence) ini sangat layak ditonton layaknya Film "Jumbo" yang sekarang Viral, bahkan mungkin layak mendapatkan Piala Citra untuk pembuatannya.

Dengan tokoh utama bernama Junius Wedus (Pengadu Domba yang lahir bulan Juni) dari desa Solamus dan selalu menggunakan Jurus Blusukus dan Bansonus Tunaus dia sukses menapaki karier mulai dari bawah sampai atas. Pernah bersama Basicus del Piero kemudian dibantu Praticus dari Ulympus Galia Medusa dia jadi Kaisar. Untung ada Rimonus Septinus yang secara fotensik membongkarnya, meski dibela Avirus Amelitus, Dewa gunung Olympus dan kuasa hukumnya menggunakan Pasal 404 "Ijazah Not Found"

Istilah "404 Ijazah Not Found" ini mengingatkan kita juga pada Mural yang sempat heboh dilukis di kawasan Cengkareng beberapa tahun lalu dimana saat itu dilukis mirip dengan sosok bermasalah ini. Mengambil terminologi komputer yang sering digunakan untuk menggambarkan pesan kesalahan yang diberikan oleh server web saat halaman atau URL yang diminta tidak dapat ditemukan, dalam hal ini Ijazah Asli UGM. Jadi Pesan moral yang coba diangkat dalam Film Animasi AI tersebut adalah "Seseorang yang berwajah polos belum tentu memiliki Karakter yang baik", Ambyar.

Kesimpulannya, kemarin memang sempat ada upaya "mengadu domba" yang dilakukan oleh Junius Wedus ini dan sekaligus memanfaatkan sebagian awak media agar mau jadi corong bicaranya menyampaikan keberadaan Ijazah itu, namun InshaaAllah kita semua sudah hafal trik licik dan taktik busuknya selama ini. Kebenaran akan terbuka, Gusti Allah Tidak Sare. Masyarakat tetap terus menyuarakan #AdiliJokowi dan #MakzulkanFufufafa apalagi jika modus yang sama digunakannya. "Kacang mongsoo ninggalno lanjaran" alias "Buah itu jatuh tidak akan jauh dari Pohonnya ..."

)* Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes - Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen - Jakarta, Jumat Agung 18 April 2025

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com