Pihak SMAN 18 Kabupaten Tangerang Klarifikasi Acara Studi Kampus dengan Biaya Jutaan Rupiah

fin.co.id - 16/04/2025, 20:03 WIB

Pihak SMAN 18 Kabupaten Tangerang Klarifikasi Acara Studi Kampus dengan Biaya Jutaan Rupiah

Pihak SMAN 18 Kabupaten Tangerang saat Memberikan Klarifikasi Soal Kegiatan Studi Kampus yang Dinilai Memberatkan Orang Tua Siswa. (Rikhi Ferdian)

fin.co.id -  Pihak SMAN 18 Kabupaten Tangerang memberikan klarifikasi terkait adanya wali murid yang keberatan dengan program studi kampus ke Bali karena biayanya dinilai terlalu mahal.

Wakil Humas SMAN 18 Kabupaten Tangerang, Odit Dinasti Pandawa membenarkan adanya kegiatan sekolah ke luar daerah Banten tersebut.

Akan tetapi, menurutnya kegiatan tersebut bukanlah acara studi tur melainkan kegiatan studi kampus ke sejumlah universitas di wilayah Semarang, Jogja, hingga Bali.

"Saya klarifikasi dulu ini namanya itu studi kampus (bukan studi tur) tujuannya itu untuk mengenalkan anak-anak dengan dunia perkuliahan. Ada beberapa kampus yang dikunjungi diantaranya Unes, Akpol, dan Udayana Bali," kata Odit kepada sejumlah wartawan, Rabu 16 April 2025.

Lanjutnya, kegiatan studi kampus dengan biaya sekitar Rp3juta per siswa tersebut bukan diinisiasi oleh pihak sekolah melainkan inisiatif para siswa khususnya siswa kelas XI (dua).

Masih menurut Odit, keputusan untuk melaksanakan kegiatan sekolah hingga ke pulau Bali itu juga sudah berdasarkan kesepakatan orang tua siswa. Meski, tak dipungkiri banyak siswa tidak bisa mengikutinya karena terkendala biaya.

"Tapi ini tidak ada paksaan yang tidak bisa ikut ya nggak apa-apa, tidak dipaksa harus ikut," ujarnya.

Ia juga mengatakan, bahwa kegiatan studi kampus ke luar daerah itu juga sudah disetujui oleh pihak komite sekolah. Dalam pelaksanaannya nanti, pihak sekolah bakal menggunakan jasa travel sebagai pemandu.

"Rapat studi kampus ini dilaksanakan sekitar Bulan Agustus 2024 di tahun ajaran baru sebelum ada kebijakan terkait studi tur dari kepala daerah," kata dia.

Sementara itu, salah seorang wali murid berinisial F berpendapat, bahwa kegiatan tersebut adalah kegiatan studi tur berkedok studi kampus.

Dirinya juga merasa keberatan dengan biaya kegiatan tersebut yang mencapai jutaan rupiah. Akhirnya, karena tak ada biaya anaknya pun menjadi salah satu siswa yang tidak mengikuti acara itu.

"Saya merasa keberatan, bayarnya per sisawa Rp3 juta rupiah. Kegiatan Studi tur berkdok Studi Campus. Apa bedanya sama jalan-jalan kok padahal apa nggak bisa diganti dengan kegiatan yang tidak terlalu menguras biaya. Ini kan sekolah negeri harusnya tidak memberatkan," tandasnya.

Rikhi Ferdian Herisetiana
Penulis