Oleh: Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
07 April 2025
Trump resmi memberlakukan kebijakan tarif impor resiprokal awal minggu lalu (02/04/25). Kebijakan ini terbukti mengguncang dunia. Bursa saham dunia jatuh. Hari ini, 07/04/25, bursa saham Asia masih jatuh. Bursa saham Jepang sempat jatuh 8 persen, bursa saham Hong Kong terjun bebas 10 persen.
Semua ini akibat diberlakukannya tarif resiprokal Trump, yang diyakini akan membuat perdagangan dunia kontraksi, dan ekonomi masuk resesi.
Tentu saja, semua negara di dunia marah kepada Trump. Banyak yang berpendapat Trump seorang “idiot”, “psikopat“, ego, dan sejenisnya.
Mereka tidak habis mengerti bagaimana Trump bisa memberlakukan kebijakan “perang dagang” yang pasti akan mengguncang dunia, dan merugikan semua pihak.
Tetapi, semua orang salah tentang Trump. Trump bukan orang bodoh. Trump tahu persis konsekuensi dari kebijakan tarif resiprokalnya.
Baca Juga
Trump dikelilingi oleh orang pandai, yang mempunyai satu visi dengannya.
Trump bilang, guncangan bursa saham saat ini merupakan dampak sesaat dari sebuah revolusi ekonomi, dan Amerika akan menang.
Trump juga sadar, hal ini tidak akan berjalan mudah. Berdarah-darah. Hang tough. Tetapi dia menjanjikan hasil akhir yang bahagia bagi rakyat Amerika.
Trump described the market volatility as "an economic revolution", which the US "will win".
"Hang tough, it won't be easy, but the end result will be historic," he added in a post on Truth Social.
Kebijakan tarif resiprokal Trump diambil berdasarkan rencana, alias by design. Bukan kebijakan sekonyong-konyong atau asal-asalan untuk mencari popularitas. Ini yang harus dipahami oleh pihak lainnya.
Kebijakan tarif resiprokal Trump berdasarkan ideologi yang kuat. Trump akan melakukan apapun untuk merealisasikan kebijakannya.
Keyakinan dan ideologi yang kuat ini membuat negara lain sulit bernegosiasi dengannya. Take it or leave it. Atau turunkan tarif impor untuk produk Amerika, seperti Vietnam yang akan memberlakukan zero tarif untuk Amerika.