fin.co.id - Komisi X DPR RI menyayangkan kisruh antara Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro dengan pegawainya. Seyogianya, kata dia, Kemendikti memberikan teladan dengan menggunakan prinsip yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara yakni Ing Ngarso Sungtulodo, Ing Madio Mangunkarso, Tutwuri Handayani.
"Kalau misalnya itu benar terjadi, kami di Komisi X sangat menyayangkan, kalau itu benar terjadi loh ya, kenapa? Karena Kemdikti ini adalah kementerian yang menaungi lembaga pendidikan, harus memberikan teladan, nah itu seharusnya," kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani kepada wartawan di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 21 Januari 2025.
Seyogianya, kata Lalu, Kemendiktisaintek memberikan contoh yang baik. Karena, kata dia, Kemdiktisaintek merupakan kementerian yang membawahi lembaga pendidikan.
"Jadi kami berharap teman-teman di Kemdikti, Pak Menteri, kemudian para wamen, kemudian para eselon satu, dan seluruh jajaran yang ada di Kemdikti, untuk menggunakan prinsip yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara, Ing Ngarso Sungtulodo, Ing Madio Mangunkarso, Tutwuri Handayani," tuturnya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meyakini apabila ketiga prinsip tersebut dijalankan maka tak akan terjadi polemik yang muncul saat ini.
"Ing Ngarso Sungtulodo itu, pemimpin harus memberikan teladan, yang pimpinan tertinggi, paling atas, itu harus memberikan teladan. Ing Madio Mangunkarso, yang tengah-tengah ini, level direktur, dirjen dan sebagainya, harus memberikan inspirasi," tuturnya.
"Nah kemudian Tutwuri Handayani, staf, Bu Neni dan kawan-kawan dan sebagainya ini, juga harus menjadi pendorong. Nah yang tiga ini harus solid, harus kompak. Nah sehingga kalau yang tiga ini dijalankan, saya rasa kejadian-kejadian kemarin tidak akan terjadi," tambahnya.
Baca Juga
Terkait hal ini, kata Lalu, Komisi X DPR RI memanggil Satryo buntut kisruh pemecatan pegawainya. Rencananya, pemanggilan itu dilakukan pada Rabu 22 Januari 2025.
Lalu mengatakan dalam rapat itu nantinya akan dibahas mengenai polemik yang sedang ramai tersebut.
"Insya Allah besok, hari Rabu, kami akan raker dengan Pak Mendikti beserta seluruh jajaran. Nah di forum itulah kemungkinan kita akan tabayun," ujar Lalu.
Lebih lanjut, Lalu mengaku hingga kini belum ada surat dari para pegawai yang menjadi korban pemecatan Satryo untuk mengadukan permasalahannya ke DPR RI.
"Terakhir belum ada. Saya nggak tahu ya kalau di anggota di pimpinan, kemudian di sekretariat, belum ada surat dari Bu Neni dan kawan-kawan yang melakukan aksi kemarin," katanya.
(Ani)