Hamas-Israel Sepakat Gencatan Senjata Permanen, Perang Segera Berakhir

fin.co.id -  Hamas dan Israel sepakat untuk gencatan senjata permanen dan mengakhiri perang di Gaza.

"Gencatan senjata ini bertanda bahwa berakhirnya konflik brutal selama 15 bulan," kata mediator Qatar.

Kesepakatan tersebut akan diterima secara resmi oleh Israel setelah rapat kabinet pada hari ini Kamis 16 Januari 2025.

Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani selaku pihak mediator menyampaikan, kesepakatan gencatan senjata tersebut  setelah berminggu-minggu negosiasi di ibu kota Qatar, Doha.

“Kedua pihak yang bertikai di Jalur Gaza telah mencapai kesepakatan mengenai pertukaran tawanan dan sandera, dan [para mediator] mengumumkan gencatan senjata dengan harapan dapat mencapai gencatan senjata permanen antara kedua pihak,” katanya dilansir dari Guardian.

"Kedua pihak harus berkomitmen penuh terhadap ketiga frasa [perjanjian] tersebut untuk menghindari pertumpahan darah lebih lanjut dan menghindari eskalasi di kawasan tersebut.” Sheikh Mohammed menambahkan.

“Kami berharap ini akan menjadi akhir dari babak gelap perang" imbuhnya.

Segera setelah itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa pemerintahannya merundingkan kesepakatan tersebut tetapi tim Trump akan segera ditugaskan untuk memastikan kesepakatan tersebut dilaksanakan.

"Utusan Timur Tengah yang baru, Steve Witkoff, bergabung dengan penasihat Timur Tengah Gedung Putih, Brett McGurk, saat perundingan membuahkan hasil di Doha," kata Biden.

“Selama beberapa hari terakhir, kami telah berbicara sebagai satu tim,” kata Biden.

Pada Rabu malam, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara secara terpisah kepada Biden dan Trump dan berterima kasih kepada mereka karena membantu mengamankan kesepakatan itu.

"Perdana menteri berterima kasih kepada Presiden terpilih Trump atas bantuannya dalam memajukan pembebasan para sandera," kata kantor Netanyahu.

Hamas mengumumkan beberapa jam sebelumnya bahwa mereka telah secara resmi menerima persyaratan kesepakatan. Gencatan senjata itu akan dimulai pada 19 Januari 2025.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, penjabat Hamas, Khalil al-Hayya, mengatakan bahwa “Israel gagal mencapai tujuannya di Gaza.”