Menag Minta Penghulu Berkontribusi Turunkan Angka Perceraian

fin.co.id - 14/01/2025, 22:37 WIB

Menag Minta Penghulu Berkontribusi Turunkan Angka Perceraian

Menag meminta seluruh jajaran Kemenag berkontribusi mengedukasi masyarakat guna menurunkan angka perceraian.

fin.co.id – Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta seluruh jajaran Kementerian Agama (Kemenag) berkontribusi untuk mengedukasi masyarakat guna menurunkan angka perceraian.

Permintaan didasari keprihatinan Menag akan tingginya angka perceraian di Indonesia. Menurutnya, edukasi perlu dilakukan seluruh jajaran Kemenag, termasuk penghulu.

Hal ini disampaikan Menag Nasaruddin Umar saat memberi arahan pada Training Komunikasi dan Konseling untuk Penghulu Berbasis AI TalentDNA.

Training yang berlangsung selama dua hari, mulai 13-14 Januari 2025 ini terselenggara atas kerja sama UAG University, Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) dan ESQ Leadership Center.

“Penghulu itu bukan saja mencatatkan nikah. Anda semua juga harus bisa mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pernikahan. Karenanya penting untuk menguasai cara berkomunikasi kepada masyarakat,” tutur Menag, Selasa, 14 Januari 2025.

“Saya mengapresiasi kegiatan ini. Bahkan saya penasaran bagaimana itu Artificial Inteligence (AI) digunakan dalam komunikasi. Ini para penghulu yang hadir dalam kesempatan ini harus mengambil ilmu sebanyak-banyaknya dari Pak Ary Ginanjar,” tegas Menag di hadapan 80 penghulu peserta pelatihan.

Menag menambahkan, dalam dunia yang semakin cepat saat ini, keterampilan komunikasi dengan memadukan teknologi seperti AI menjadi salah satu modal agar dapat menghadapi perubahan.

“Saya berharap, kemampuan komunikasi yang diperoleh saat ini, dapat berdampak terhadap turunnya angka perceraian,” kata Menag.

Saat ini menurut Menag, data menunjukkan bahwa percerarian di Indonesia 60% di antaranya dialami oleh pasangan dengan usia pernikahan di bawah lima tahun.

“Kalau sudah begini, yang pasti terkena dampak adalah perempuan dan anak. Ini kita harus prihatin. Jadi penghulu, termasuk juga penyuluh, harus dapat memberikan edukasi dan konseling di wilayahnya masing-masing,” pesan Menag.

Esnoe Faqih Wardhana
Penulis