Anak Uya Kuya Kesal Kebakaran di Los Angeles Disebut Azab Tuhan, Cinta Kuya: Jangan Jahatlah!

fin.co.id - 13/01/2025, 11:00 WIB

Anak Uya Kuya Kesal Kebakaran di Los Angeles Disebut Azab Tuhan, Cinta Kuya: Jangan Jahatlah!

Anak Uya Kuya Kesal Kebakaran di Los Angeles Disebut Azab Tuhan, Cinta Kuya: Jangan Jahatlah!

fin.co.id - Anak Uya Kuya, Cinta Kuya, meluapkan kekesalannya terhadap sejumlah pihak yang menyebut kebakaran besar di Los Angeles sebagai azab Tuhan. Cinta, yang juga menjadi saksi mata peristiwa tersebut, tinggal di kawasan Eaton Canyon yang terdampak langsung oleh kebakaran itu.

Melalui akun Instagram-nya, Cinta Kuya menegaskan ketidaksukaannya terhadap komentar sembrono yang disampaikan oleh beberapa netizen Indonesia. Ia menilai banyak orang yang tidak menunjukkan empati dan justru memberi komentar yang menyakitkan.

"Gue muak dan jijik sama orang yang komen seenak jidat dengan bencana/musibah kebakaran ini. Gimana kalau ini terjadi pada kalian? Tolong yang ramah, menghargai, dan baik," tulis Cinta Kuya pada Senin (13/1/2025).

Cinta juga mengingatkan netizen untuk tidak cepat menilai dan mengaitkan kejadian seperti ini dengan karma atau azab, sebab peristiwa serupa bisa terjadi di mana saja.

"Ngomongin karma, inget ya hal kayak di sana juga bisa aja kejadian di kita. Makanya plis jangan jahat-jahatlah jadi orang. Dikasih empati sama Tuhan tuh bukan cuma buat pajangan," tambahnya.

Ia juga menegaskan bahwa tidak semua orang di Amerika Serikat adalah orang jahat, seperti yang banyak disangka oleh netizen.

"Di sini, gak semuanya orang jahat. So please, doa aja ya thank you so much," tutup Cinta Kuya.

Kebakaran yang melanda Los Angeles pada Januari 2025 dimulai sebagai kebakaran hutan, namun dengan cepat meluas hingga mencapai kawasan Hollywood. Faktor utama penyebaran cepat api adalah angin Santa Ana yang kencang, dengan kecepatan mencapai 100 mil per jam (sekitar 160 km/jam). Kebakaran ini terus berlanjut hingga 12 Januari 2025, menyebabkan kerusakan besar di seluruh wilayah.

Lebih dari 39.000 hektar lahan terbakar dan setidaknya 16 orang tewas akibat kebakaran ini. Selain itu, lebih dari 200.000 orang terpaksa mengungsi untuk menghindari bahaya api. Kerugian ekonomi diperkirakan mencapai lebih dari $50 miliar, menjadikannya salah satu kebakaran hutan termahal dalam sejarah California.

Wilayah-wilayah seperti Malibu, Mandeville Canyon, dan Brentwood berada dalam ancaman serius, dengan beberapa infrastruktur penting, termasuk Interstate 405 freeway dan Museum Paul Getty, terancam oleh api yang semakin mendekat. Gubernur California, Gavin Newsom, telah mengerahkan lebih dari 1.400 petugas pemadam kebakaran untuk menangani situasi ini, sementara Garda Nasional juga dikerahkan untuk menegakkan jam malam guna mencegah penjarahan di area terdampak.

Selain itu, kualitas udara di Los Angeles memburuk drastis akibat asap tebal, dengan indeks kualitas udara mencapai tingkat "sangat tidak sehat", yang meningkatkan risiko masalah kesehatan bagi penduduk setempat.

Ari Nur Cahyo
Penulis