fin.co.id - Jaringan Rakyat Pantura (JRP) Kabupaten Tangerang menyebut pembangunan cerucuk dan tambak apung yang belakangan dinarasikan sebagai "Pagar Laut Misterius" tidak mengganggu aktivitas nelayan.
Holid, seorang nelayan yang tergabung di JRP Kabupaten Tangerang menegaskan, cerucuk dan tambak apung tersebut dalam pembangunannya tetap memperhatikan kebutuhan nelayan dalam mencari ikan.
"Pembangunannya tetap memperhatikan kebutuhan nelayan tangkap yang beraktivitas dua sampai tiga Mil dari pantai," ujarnya, dikutip Minggu 12 Januari 2025.
Untuk itu, dia menegaskan, JRP Kabupaten Tangerang mengimbau semua pihak agar berhenti membangun narasi dan opini yang berpotensi membuat gaduh dan mengganggu stabilitas sosial masyarakat.
Terlebih, pembangunan cerucuk dan tambak apung yang dibangun secara swadaya ini dikaitkan dengan perusahaan besar yang saat ini menjadi pengembang Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Jelas opini yang sekarang ini berkembang, menyudutkan pengembang PSN. Karena pagar yang dibuat di laut tersebut hasil swadaya nelayan, sebenarnya untuk kebutuhan memudahkan nelayan meraup rezeki,” tandasnya.