fin.co.id - Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) dan Politeknik Pekerjaan Umum (PU) resmi menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) yang bertujuan untuk mengembangkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan.
Kerjasama ini menjadi langkah strategis dalam mendukung penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Perjanjian ini ditandatangani oleh Ketua IATPI, Endra S. Atwawidjaja, dan Direktur Politeknik PU, Brawijaya, pada acara Lustrum Poltek PU ke-1 di Kampus Politeknik PU Semarang, yang berlangsung pada Sabtu, 11 Januari 2025.
Penandatanganan ini juga disaksikan oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, serta Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie.
Fokus Kerjasama pada Pengembangan Program Studi Baru
Salah satu fokus utama dari kerjasama ini adalah pengembangan kurikulum dan penyediaan tenaga pengajar untuk Program Studi (Prodi) baru yang akan dibuka di Politeknik PU.
Program tersebut meliputi D3 Teknologi Konstruksi Sanitasi, D3 Teknologi Konstruksi Air Minum, dan D4 Keselamatan Konstruksi. Endra S. Atwawidjaja mengungkapkan, “IATPI akan mendukung penyusunan kurikulum dan penyediaan tenaga pengajar untuk program-program studi baru tersebut.”
Ruang Lingkup Kerjasama yang Luas
Perjanjian kerjasama ini mencakup berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kapasitas SDM dan kelembagaan, seperti penyediaan dosen tamu, narasumber dalam seminar, pelatihan, dan sertifikasi kompetensi.
Selain itu, kegiatan perkuliahan dan pengembangan akademik lainnya juga menjadi bagian dari ruang lingkup kerjasama ini. Mahasiswa dan tenaga pendidik Politeknik PU akan mendapatkan banyak manfaat dari kolaborasi ini.
Kerjasama ini juga memberikan peluang bagi kedua pihak untuk memperkuat kolaborasi dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tidak hanya itu, potensi kerjasama di sektor lain juga tetap terbuka sesuai dengan kebutuhan yang muncul di masa depan.
Membangun SDM Kompeten dan Berdaya Saing
Dengan adanya perjanjian kerjasama ini, diharapkan dapat tercipta SDM yang kompeten, berdaya saing tinggi, dan siap untuk berkontribusi dalam industri konstruksi dan pembangunan.
Pengembangan SDM yang berintegritas dan terampil diharapkan akan menjadi modal penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia. (*)