Pelaku Pencabulan Bocah 5 Tahun di Jaksel Disebut Anak Berkebutuhan Khusus, Polisi: Harus Ada Pemeriksaan

fin.co.id - 08/01/2025, 18:42 WIB

Pelaku Pencabulan Bocah 5 Tahun di Jaksel Disebut Anak Berkebutuhan Khusus, Polisi: Harus Ada Pemeriksaan

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi. Foto: Has/Disway Group

fin.co.id - Orangtua RA (14), terduga pelaku pencabulan terhadap bocah perempuan RK (5), di toilet masjid, Rawa Jati, Pancoran, Jakarta Selatan, mengaku anaknya itu tergolong anak berkebutuhan khusus (ABK). Namun, fisik pelaku dalam keadaan normal tanpa cacat.

"Menurut keterangan ibunya, pelaku memiliki penyakit inklusi, tetapi fisiknya tidak ada masalah. Tidak ada cacat fisik," kata Kasi Humas Polres Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi kepada wartawan di Jakarta, Rabu 8 Januari 2025.

Meski demikian, kata Nurman, polisi tidak langsung mempercayai keterangan orangtua RA tersebut. Karena,kata dia, hal itu perlu melalui pemeriksaan terlebih dahulu.

"Kami tidak bisa langsung percaya. Harus ada pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan, apakah yang disebutkan ibu (orangtua RA) itu benar adanya," kata Nurma.

Untuk mendapatkan kepastian mengenai kondisi kesehatan RA, kata dia, polisi berencana untuk melakukan pemeriksaan medis lebih lanjut di Rumah Sakit Polri Kramat Jati selama 14 hari. Nurma memastikan bahwa hasil dari pemeriksaan tersebut akan menjadi dasar untuk langkah hukum berikutnya.

Sebelumnya, polisi telah menahan RA (14) atas dugaan pelecehan terhadap RK (5) di Rawa Jati, Pancoran Jakarta Selatan. Kejadian itu dilakukan RA di toilet Masjid sekitar rumah korban saat hendak ingin pipis.

"Untuk saat ini masih diamankan, masih saksi, masih kita amankan," kata Kasi Humas Polres Metro Jaksel Kompol Nurma Dewi, Selasa 7 Januari 2025.

Nurma menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat korban sedang bermain dan hendak ke toilet, melihat itu pelaku mengikuti korban hingga masuk ke toilet dan mengunci pintu.

"Di situ anak kecil itu kepengen pipis, ke toilet. Kemudian ini anak yang berumur 14 tahun mengikuti. Setelah itu, dia masuk ke dalam toilet, kemudian mengunci," jelasnya.

Mengalami pelecehan itu, korban menangis dan melapor ke orang tuanya, karena korban merasakan sakit dibagian vitalnya.

"Dia (korban) menangis karena memang dia merasa ada yang sakit di bagian vitalnya," ungkapnya.

Mendapat laporan dari anaknya, sang ayah langsung melaporka ke pihak berwajib. "Melaporkan kejadian yang menimpa anaknya yang berumur 5 tahun," ujarnya.

(Faj)

Mihardi
Penulis