fin.co.id - Kementerian Pertanian (Kementan) menjalin kerjasama dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri untuk mendukung swasembada pangan.
Dalam kolaborasi ini, pihak Kementan dan Densus 88 melibatkan mantan narapidana terorisme (napiter) dan mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) untuk berpartisipasi dalam sektor pertanian.
Menteri Pertanian, Andi Amran Suliman, mengungkapkan bahwa pihaknya bersama Densus 88 berkomitmen untuk melakukan pembinaan terhadap 2.285 mantan napiter dan 8.140 mantan anggota JI.
Pembinaan ini bertujuan untuk memperkuat sektor pertanian melalui pembentukan brigade swasembada pangan yang akan dibina oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP).
Amran menjelaskan, pihaknya ingin memberikan kesempatan kepada para mantan narapidana tersebut untuk terlibat dalam pembangunan ekonomi negara melalui pertanian.
Kementan, bersama Densus 88, akan memberikan bimbingan dan pendampingan agar mereka dapat berkontribusi dalam sektor ini. "Kita akan bina mereka karena mereka juga bagian dari saudara kita. BPPSDMP akan mendampingi mereka dalam proses tersebut," ungkapnya.
Pertanian dianggap oleh Kementan sebagai sektor yang memiliki potensi besar dalam memperkuat ekonomi bangsa dan menciptakan lapangan kerja.
Baca Juga
Kerja sama ini diharapkan dapat memberi dampak positif baik bagi sektor pertanian maupun bagi mantan narapidana yang berpartisipasi dalam program ini. (*)