Ekonomi . 02/01/2025, 18:53 WIB

Rosan Roeslani Lapor Prabowo, Target Kementeriannya Rp 13.032 Triliun

Penulis : Rizal Husen
Editor : Rizal Husen

fin.co.id - Kementerian Investasi menargetkan total investasi yang dihimpun pada 2025–2029 mencapai Rp13.032 triliun dalam 5 tahun ke depan.

Rencana target itu dilaporkan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta, Kamis, 2 Januari 2025.

“Itu yang saya sampaikan ke Bapak Presiden. Tentun harapannya, investasi yang masuk ke Indonesia ini bisa juga menciptakan lapangan kerja yang berkualitas," kata Rosan.

Pada saat bersamaan, dia juga berharap investasi tersebut juga akan berkontribusi sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Rosan menyebutkan target investasi pada 2025 sebesar Rp1.905 triliun. Sedangkan target investasi saat Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029 mencapai Rp3.414 triliun.

“Ini bukan pekerjaan yang mudah. Ini pekerjaan yang berat. Sehingga diharapkan juga kerja sama dan koordinasi dari semua kementerian terkait terutama di dalam investasi ini melibatkan 18 kementerian di dalam sistem kami. Sehingga diharapkan kerja sama dengan 18 kementerian itu juga akan semakin meningkat ke depannya,” papar Rosan.

Dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo, juga dibahas strategi meningkatkan kontribusi investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Rosan menyebutkan angka saat ini sekitar 24–25 persen. Dia mengatakan Kementerian Investasi berupaya meningkatkan angka tersebut.

Saat berdiskusi dengan Kepala Negara, Rosan juga melaporkan hasil kunjungan kerja ke China minggu lalu.  Dari kunjungan itu, Rosan menyebut Indonesia mendapatkan komitmen investasi sebesar 7,46 miliar dolar AS dari 4 perusahaan di China.

"Kami juga mendorong investasi yang masuk ke Indonesia ini untuk segera memulai investasi di Indonesia. Seperti BYD yang sudah membeli tanah di daerah Subang. Diharapkan investasi untuk manufakturnya akan dimulai pada awal tahun depan,” terangnya.

Bidik Investor Portofolio Modal Besar

Pemerintah Indonesia juga membidik kucuran modal asing dari investor-investor portofolio global yang mengelola dana-dana besar. Modal-modal jumbo dari investor-investor portofolio global belum banyak yang masuk Indonesia.

“Kebanyakan investasi yang masuk kita ini adalah investasi yang kita bilangnya industri. Tetapi kita belum menyentuh banyak investor yang disebut investment management atau portofolio. Ini juga yang akan digarap,” tutur Rosan.

Dia mencontohkan perusahaan investasi seperti BlackRock mengelola aset sebesar Rp11 triliun dolar AS. Nilai tersebut 6 kali GDP (Produk Domestik Bruto) Indonesia .

BlackRock merupakan perusahaan investasi multinasional yang berpusat di Amerika Serikat. Tren global saat ini, lanjutnya, banyak investor portofolio yang aktif menanamkan modalnya di berbagai negara.

“Jadi, tidak hanya terpaku dengan investor dari industri. Tetapi juga fund-fund management yang saat ini belum tergarap secara maksimal,” pungkas Rosan.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com